TUTUP!!! Klik 2x...

2 Dosa Ini Tetap Mengalir Meski Manusia Sudah Meninggal

Nyatanya bukan cuma pahala yang dapat senantiasa diterima ganjarannya kala seorang telah tiada. terdapat 2 dosa yang senantiasa mengalir walaupun sudah wafat dunia. buat itu kita wajib berwaspada jangan hingga perbuatan di dunia ini memasukkan kita ke dalam jenis orang yang senantiasa menerima dosa sehabis wafat.

sepanjang ini kita cuma ketahui, kalau terdapat sebagian amalan jariyah yang pahalanya hendak senantiasa mampu dialami oleh sang pelakon amal meski sudah wafat dunia. tetapi nyatanya itu juga hendak berimbas sama dengan pelakon dosa. apa aja 2 dosa tersebut? dibawah ini merupakan ulasannya.

1. orang yang jadi pelopor maksiat
pelopor merupakan orang yang memulai seluruh suatu. dia tidak menyeru teman supaya menjajaki perbuatannya. tetapi secara tidak langsung perbuatannya telah menginspirasi teman berbuat perihal seragam. berarti orang yang menjajaki, tergerak secara suka rela tanpa paksaan sedikit juga.

bila perbuatan tersebut terdapat dalam ranah amal soleh tentu hendak jadi perihal yang amat bagus. dia sukses mendakwahkan kebaikan tanpa orang yang menjajaki terasa tertekan dan juga tergurui. orang yang menjajaki rela hati ikhlas lillahi ta’ala menjajaki jejak langkah - langkah kebaikan orang tersebut.

tetapi lain cerita, bila seorang jadi pelopor amal salah. dia telah sukses menginspirasi teman buat berbuat maksiat seragam dengan pribadinya. hingga nabi muhammad saw bersabda dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh imam muslim dari teman jabir bin abdillah:

“siapa yang mempelopori satu kerutinan kurang baik dalam islam, hingga ia memperoleh dosa keburukan itu, dan juga dosa tiap orang yang melaksanakan keburukan itu karna ulahnya, tanpa dikurangi sedikit juga dosa mereka. ” (hr muslim).

hingga demikian pula dengan putra nabi adam yang bernama qabil. qabil merupakan orang kesatu yang menumpahkan darah teman . qabil menewaskan habil yang menggambarkan saudaranya seorang diri karna menginginkan jodoh yang lebih menawan yang diperuntukkan untuk habil.

rasulullah saw bersabda:

“tidak terdapat satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang kesatu kali menewaskan hendak memperoleh dosa karna pertumpahan darah itu. ” (hr bukhari - muslim).

orang yang menjajaki berbuat dosa seragam, bukan berarti tidak memperoleh ganjaran dosa. sang pengikut senantiasa memperoleh ganjaran dari dosa akibat perbuatannya. tetapi sang pelopor hendak memikul dosa keburukan yang diperbuat pengikutnya. bila pengikut maksiat itu bukan cuma seseorang, hingga terus menjadi berlipat - lipatlah dosa yang diterima sang pelopor. dosa yang buatnya dilemparkan keras ke dalam neraka, ke dalam api yang menyala - nyala. nau’dzubillahi min dzalika

2. orang yang mengajak ataupun memforsir teman berbuat salah
jenis kedua ini berubah halnya dengan pelopor. jenis kedua ini tidak hanya pribadinya berbuat maksiat, dia juga menyeru teman buat berbuat perihal seragam. ajakannya dapat berbentuk seruan motivasi ataupun berbentuk paksaan. orang yang demikian merupakan orang yang sesat dan juga menyesatkan.

allah swt berfirman:

“mereka hendak memikul dosa - dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan juga berikut dosa orang - orang yang mereka sesatkan yang tidak mengenali sedikit juga (kalau mereka disesatkan). ” (qs an nahl: 25).

hadist bermakna seragam diterima dari abu hurairah r. a, rasulullah saw bersabda: “siapa yang mengajak pada kesesatan, ia memperoleh dosa serupa dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikit juga. ” (hr ahmad dan juga muslim).

bila kesesatan tersebut berbentuk perbuatan yang sudah jelas penyimpangannya serupa ajakan buat merampok, mencuri, menewaskan, menganiaya teman , berbuat mesum dan juga sebagainya bisa jadi kita mampu berpikir 2 kali buat menerima ajakan tersebut. kita ketahui perihal tersebut hendak berbuah penyesalan di akhirat nanti.

hendak namun bila kesesatan tersebut berbentuk ajakan buat berbuat syirik yang dibungkus dengan dalih ibadah, lazimnya banyak orang tergelincir kedalamnya. serupa penggalan ayat di atas, mereka tidak mengenali sedikit juga kalau mereka tengah disesatkan. tetapi ketidaktahuan ini tidak menimbulkan mereka terbebas dari dosa. mereka telah bersalah karna menyadari mereka tidak berpengetahuan tetapi tidak ingin mencari ketahui. mereka telah bersalah karna telah mempercayakan seluruh praktek ritual peribadahan tersebut pada orang yang dikira alim.

sementara itu orang alim yang tidak memurnikan ibadah cuma buat allah semata, baik dalam perihal dzat yang diibadahi ataupun tata trik peribadahan, dia sesungguhnya merupakan penyesat yang menyesatkan. orang beresiko dan juga membahayakan. orang yang hendak menemukan limpahan dosa walaupun raganya telah tiada.

demikian, mudah - mudahan kita mampu berpikir ulang kala memutuskan buat melaksanakan sesuatu amal yang menyimpang dari nilai - nilai kebenaran islam. jangan hingga kita wajib bertanggung jawab terhadap dosa teman yang meniru perbuatan maksiat kita.





(sumber: kabarmakkah. com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman