sesungguhnya perihal ini telah diberitakan dini januari 2016. setelah itu jadi viral di dunia maya lantaran cerita keteladanannya. tetapi untuk yang belum ketahui, baca cerita ini supaya mata hati kita pula tergerak buat melaksanakan kebaikan.
dari account facebook gufran ores mengunggah, seseorang wujud polisi yang bernama bripka junaidin yang menggambarkan seseorang anggota kepolisian polres bima kota.
dalam diri bripka junaidin, ditengah kesibukanya dia bertugas bagaikan aparat negeri, junaidin menyisipkan waktunya buat mengajar hafalan al - quran dipesantren (AL) fatur alim kepunyaan seorang diri yang terletak di dusun so nggela kelurahan jati wangi.
pensantren (AL) fatur alim kepunyaan junaidin ini dibentuk semenjak tahun 2009 dengan jerih payah dan juga pengeluaran dari kantong individu, dengan menyisihkan honor yang diperoleh masing - masing bulanya.
baca pula : netizen gempar, 4 pelajar sma mojok di meja minimarket point, dikala jam sekolah
pensantren (AL) fatur alim. pada proses pembangunannya, junaidin tidak memakai jasa tukang, seluruh dilakukanya seorang diri dengan dibantu oleh masyarakat dekat. terlebih lagi mengangkat olahan baku serupa pasir, batu dan juga segala bangunan dicoba seorang diri.
masyaallah begitu mulia hatinya, inilah wujud yang amat pantas buat diteladani. tarbiyah itu tidak cuma melulu lewat lembaga resmi aja, yang notabene dikala ini berorientasi pada pasar industry. tetapi tarbiyah informal serupa agama pula amat diperlukan buat bekal ilmu sosial ataupun bekal dikehidupan berikutnya nanti.
(sumber: wajibbaca. com)
dari account facebook gufran ores mengunggah, seseorang wujud polisi yang bernama bripka junaidin yang menggambarkan seseorang anggota kepolisian polres bima kota.
dalam diri bripka junaidin, ditengah kesibukanya dia bertugas bagaikan aparat negeri, junaidin menyisipkan waktunya buat mengajar hafalan al - quran dipesantren (AL) fatur alim kepunyaan seorang diri yang terletak di dusun so nggela kelurahan jati wangi.
pensantren (AL) fatur alim kepunyaan junaidin ini dibentuk semenjak tahun 2009 dengan jerih payah dan juga pengeluaran dari kantong individu, dengan menyisihkan honor yang diperoleh masing - masing bulanya.
baca pula : netizen gempar, 4 pelajar sma mojok di meja minimarket point, dikala jam sekolah
pensantren (AL) fatur alim. pada proses pembangunannya, junaidin tidak memakai jasa tukang, seluruh dilakukanya seorang diri dengan dibantu oleh masyarakat dekat. terlebih lagi mengangkat olahan baku serupa pasir, batu dan juga segala bangunan dicoba seorang diri.
masyaallah begitu mulia hatinya, inilah wujud yang amat pantas buat diteladani. tarbiyah itu tidak cuma melulu lewat lembaga resmi aja, yang notabene dikala ini berorientasi pada pasar industry. tetapi tarbiyah informal serupa agama pula amat diperlukan buat bekal ilmu sosial ataupun bekal dikehidupan berikutnya nanti.
(sumber: wajibbaca. com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar