TUTUP!!! Klik 2x...

Adzab Kubur, Apakah Berlangsung Terus-Menerus Sampai Hari Kiamat?

Adzab kubur yang dialami penunggu kubur terdapat 2 berbagai, ialah adzab kubur yang selalu hingga hari kiamat dan juga adzab kubur yang bertabiat sedangkan.

di antara dalil yang menampilkan terdapatnya adzab kubur secara selalu hingga hari kiamat merupakan firman allah ta’ala,

فَوَقاهُ اللَّهُ سَيِّئاتِ مَا مَكَرُوا وَحاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْها غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذابِ (46)

“maka allah memeliharanya dari kejahatan tipu energi mereka, dan juga fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang sangat kurang baik. kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan juga petang, dan juga pada hari terbentuknya kiamat, (dikatakan kepada malaikat) , ‘masukkanlah fir’aun dan juga kaumnya ke dalam azab yang amat keras. ’” (qs. al - mu’min [40]: 45 - 46).

fakhruddin ar - razi asy - syafi’i rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan,

وَأَيْضًا لَا يَمْتَنِعُ أَنْ يَكُونَ ذِكْرُ الْغُدْوَةِ وَالْعَشِيَّةِ كِنَايَةً عَنِ الدَّوَامِ كَقَوْلِهِ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيها بُكْرَةً وَعَشِيًّا [مَرْيَمَ: 62]

“demikian pula, disebutkannya (kata) “pagi dan juga petang” bukanlah membatasi (kalau yang diartikan merupakan) ungkapan atas (adzab kubur yang berlangsung) selalu, sebagaimana firman allah ta’ala,

وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيها بُكْرَةً وَعَشِيًّا

‘bagi mereka rizkinya di surga itu masing - masing pagi dan juga petang. ’ (qs. maryam [19]: 62) ” (mafaatihul ghaib, 27/522).

ada juga dalil dari as - sunnah merupakan hadits yang diriwayatkan dari samrah bin jundab tentang mimpi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu hadits yang panjang, di dalamnya dikisahkan,

أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ، فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالكَذْبَةِ، فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ، فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ، يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

“ … ada juga orang yang kalian amati mulutnya ditusuk dengan besi merupakan orang yang suka berdusta dan juga apabila mengatakan senantiasa berbohong, hingga ia dibawa sampai hingga ke ufuq kemudian ia diperlakukan serupa itu sampai hari kiamat. ada juga orang yang kalian amati kepalanya dipecahkan merupakan seseorang yang telah dianjurkan angkatan laut (AL) qur’an oleh allah kemudian ia tidur pada sesuatu malam tetapi tidak melakukan angkatan laut (AL) qur’an pada siang harinya, kemudian ia diperlakukan serupa itu sampai hari kiamat … “ (hr. bukhari nomor. 1297).

pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari abu hurairah, rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي حُلَّةٍ، تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ، مُرَجِّلٌ جُمَّتَهُ، إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

“ketika seseorang lelaki berjalan dengan memakai jubahnya, dan juga berjalan dengan kerasa sombong dengan rambutnya yang disisir, kemudian dia dimakan (oleh bumi) , dan juga dia hendak senantiasa berguncang - guncang (di dalam perut bumi) sampai tiba hari kiamat. ” (hr. bukhari nomor. 5789).

bersumber pada dalil - dalil di atas, hingga orang - orang kafir bukanlah menyudahi buat diadzab kubur hingga hari kiamat. kecuali mereka hendak “istirahat” (tidur sejenak ataupun tidak diadzab) di antara 2 tiupan sangkakala pada hari kiamat [1]. perihal ini bersumber pada firman allah ta’ala,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51) قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ (52)

“dan ditiuplah sangkalala (yang ke 2) , hingga seketika mereka keluar dengan lekas dari kuburnya (mengarah) kepada tuhan mereka. mereka mengatakan, ‘aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur) ? ’ inilah yang dijanjikan (tuhan) yang maha pemurah dan juga benarlah rasul - rasul (nya). ” (qs. yasin [36]: 51 - 52).

di dalam tafsir jalalain dipaparkan,

لِأَنَّهُمْ كَانُوا بَيْن النَّفْخَتَيْنِ نَائِمِينَ لَمْ يُعَذَّبُوا

“karena mereka (orang - orang kafir, pen. ) tidur - di antara 2 tiupan sangkakala - , (ialah mereka) tidak diadzab. ” (tafsir jalalain, 1/584).

ibnu katsir rahimahullah menarangkan,

قال أبي بن كعب رضي الله عنه وَمُجَاهِدٌ وَالْحَسَنُ وَقَتَادَةُ: يَنَامُونَ نَوْمَةً قَبْلَ الْبَعْثِ. قَالَ قَتَادَةُ: وَذَلِكَ بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ

“ubay bin ka’ab radhiyallahu ‘anhu, mujahid, al - hasan, dan juga qatadah berkata, ’mereka tidur saat sebelum dibangkitkan. ’ qatadah mengatakan, ’yaitu kala di antara 2 tiupan (sangkakala). ” (tafsir ibnu katsir, 6/581).

ada juga orang - orang yang berbuat maksiat, tetapi masih beriman, hingga terdapat di antara mereka yang diadzab secara selalu hingga hari kiamat; dan juga terdapat yang diadzab sedangkan waktu aja dan juga setelah itu tuntas. perihal ini bisa jadi diakibatkan karna kecilnya dosa yang dicoba, sampai - sampai memperoleh adzab setimpal dengan kandungan dosanya tersebut, ataupun bisa jadi pula diakibatkan karna terdapatnya doa, istighfar, sedekah, ataupun sebab - sebab yang yang lain. (amati al - imaanu bima ba’dal maut, perihal. 95 - 96).

di antara dalil yang menampilkan perihal tersebut merupakan hadits yang diriwayatkan oleh ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia menggambarkan,

مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ، فَقَالَ: «إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ» ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً، فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ، فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: «لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا»

“nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati 2 makam, setelah itu mengatakan, ’sesungguhnya mereka lagi diadzab. bukanlah mereka diadzab karna masalah yang besar (bagi pemikiran mereka, pen. ). ada juga salah satunya, ia tidak melindungi diri dari air berkemih. sebaliknya yang lain, ia suka berbuat namimah (adu domba. ) ’ setelah itu dia mengambil pelepah kurma basah, dan juga membelahnya (secara vertikal, pen. ) dan juga menancapkan tiap belahan ke tiap - tiap makam. para teman mengatakan, ’wahai rasulullah, kenapa engkau melaksanakan perihal ini? ’ rasulullah bersabda, ’semoga mereka diringankan adzabnya, sepanjang (pelepah kurma ini) belum mengering. ’” (muttafaq ‘alaih).

demikianlah ulasan tentang 2 tipe adzab kubur, mudah - mudahan allah ta’ala menyelamatkan kita dari adzab kubur yang seram.





(sumber: muslim. or. id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman