Cuma 2 km dari selatan kota khan younis di tepi laut jalan gaza, nelayan fouad amoudi memandang gerakan aneh berbentuk gelombang air laut bercorak putih yang nyatanya merupakan sekawanan hiu yang tengah melalui.
“saya lekas memanggil sebagian sahabat dan juga bergegas buat menangkap rejeki berharga yang dikirim allah, ” kata amoudi kepada xinhua dengan senyum lebar di mukanya.
baginya, bukan pekerjaan gampang buat menangkap beberapa besar hiu tersebut.
amoudi dan juga 5 nelayan yang lain mengambil perahu dan juga jaring tradisional mereka dan juga berlayar sepanjang 2 km ke laut, buat menangkap hiu sebanyak - banyaknya.
saking banyaknya, amoudi dan juga rekan - rekannya terpaksa memanggil puluhan nelayan yang lain buat menolong mereka.
sebagian lama setelah itu, amoudi dan juga rekan - rekannya sukses menangkap hingga 100 ekor hiu, yang tiap - tiap beratnya berkisar antara 50 hingga 100 kg.
“meskipun kami tidak mempunyai kapal ikan besar dan juga ketiadaan perlengkapan, kami kesimpulannya sukses menangkap beberapa besar hiu, ” kata amoudi.
“israel telah menutup jalan laut, tetapi allah mengirimkan rezeki kepada kami buat kanak - kanak kami. ”
israel memberlakukan blokade baik di hawa dan juga darat di jalan gaza sehabis hamas memahami jalan gaza yang miskin semenjak tahun 2007. tentara israel mengobarkan perang sebanyak 3 kali di daerah tersebut pada tahun 2009, 2012 dan juga 2014.
saat sebelum israel melancarkan pembedahan militer besar - besaran di wilayah jalan gaza pada masa panas tahun kemudian, masyarakat diperbolehkan menangkap ikan di laut dengan luas 6 mil. tetapi dikala perang berlangsung, luas tangkapan terus menjadi dikurangi jadi cuma 3 mil.
sehabis gencatan senjata yang ditengahi mesir dicapai pada tahun 2014, israel mengembalikan wilayah penangkapan ikan jadi 6 mil lagi.
“meski sudah gencatan senjata dan juga membiarkan kami melaut seluas 6 mil serupa sebelumnya, angkatan laut israel tidak sempat menyudahi mengejar kapal kami. mereka menembaki kami sampai banyak nelayan yang tewas ataupun terluka. kadang - kadang mereka pula menangkap dan juga mengganggu kapal kami, ” keluh amoudi.
tidak cuma amoudi, namun pula 3. 000 nelayan di sejauh garis tepi laut jalan gaza berharap israel menghentikan gempuran terhadap nelayan dan juga memperluas wilayah penangkapan hingga 20 mil serupa dahulu saat sebelum pecahnya intifada kedua pada akhir september 2000.
“kami berharap pendudukan israel ini hendak berakhir sesuatu hari dan juga seluruh nelayan dapat melaut dengan daerah yang lebih luas dan juga pula dapat menyelam, ” kata mahmoud, seseorang nelayan sahabat amoudi.
ia meningkatkan ratusan hiu yang sukses ia tangkap berbarengan rekan - rekan yang lain dapat penuhi kebutuhan makan ratusan keluarga.
penangkapan ratusan ikan hiu tersebut menghebohkan jalan gaza. nizar ayyash, kepala serikat nelayan jalan gaza berkata, fenomena ratusan ikan hiu berposisi di perairan tepi laut jalan gaza merupakan kejadian alamiah biasa.
“ini merupakan keadaan yang wajar. tiap tahun, mulai akhir maret sampai dini april, hiu dan juga banyak ikan yang lain tiba buat kawin dekat tepi laut, dan juga setelah itu dikala masa berakhir mereka hendak menghilang dari tepi laut gaza, ” kata ayyash. (ism)
(sumber: muslimjuara. org)
“saya lekas memanggil sebagian sahabat dan juga bergegas buat menangkap rejeki berharga yang dikirim allah, ” kata amoudi kepada xinhua dengan senyum lebar di mukanya.
baginya, bukan pekerjaan gampang buat menangkap beberapa besar hiu tersebut.
amoudi dan juga 5 nelayan yang lain mengambil perahu dan juga jaring tradisional mereka dan juga berlayar sepanjang 2 km ke laut, buat menangkap hiu sebanyak - banyaknya.
saking banyaknya, amoudi dan juga rekan - rekannya terpaksa memanggil puluhan nelayan yang lain buat menolong mereka.
sebagian lama setelah itu, amoudi dan juga rekan - rekannya sukses menangkap hingga 100 ekor hiu, yang tiap - tiap beratnya berkisar antara 50 hingga 100 kg.
“meskipun kami tidak mempunyai kapal ikan besar dan juga ketiadaan perlengkapan, kami kesimpulannya sukses menangkap beberapa besar hiu, ” kata amoudi.
“israel telah menutup jalan laut, tetapi allah mengirimkan rezeki kepada kami buat kanak - kanak kami. ”
israel memberlakukan blokade baik di hawa dan juga darat di jalan gaza sehabis hamas memahami jalan gaza yang miskin semenjak tahun 2007. tentara israel mengobarkan perang sebanyak 3 kali di daerah tersebut pada tahun 2009, 2012 dan juga 2014.
saat sebelum israel melancarkan pembedahan militer besar - besaran di wilayah jalan gaza pada masa panas tahun kemudian, masyarakat diperbolehkan menangkap ikan di laut dengan luas 6 mil. tetapi dikala perang berlangsung, luas tangkapan terus menjadi dikurangi jadi cuma 3 mil.
sehabis gencatan senjata yang ditengahi mesir dicapai pada tahun 2014, israel mengembalikan wilayah penangkapan ikan jadi 6 mil lagi.
“meski sudah gencatan senjata dan juga membiarkan kami melaut seluas 6 mil serupa sebelumnya, angkatan laut israel tidak sempat menyudahi mengejar kapal kami. mereka menembaki kami sampai banyak nelayan yang tewas ataupun terluka. kadang - kadang mereka pula menangkap dan juga mengganggu kapal kami, ” keluh amoudi.
tidak cuma amoudi, namun pula 3. 000 nelayan di sejauh garis tepi laut jalan gaza berharap israel menghentikan gempuran terhadap nelayan dan juga memperluas wilayah penangkapan hingga 20 mil serupa dahulu saat sebelum pecahnya intifada kedua pada akhir september 2000.
“kami berharap pendudukan israel ini hendak berakhir sesuatu hari dan juga seluruh nelayan dapat melaut dengan daerah yang lebih luas dan juga pula dapat menyelam, ” kata mahmoud, seseorang nelayan sahabat amoudi.
ia meningkatkan ratusan hiu yang sukses ia tangkap berbarengan rekan - rekan yang lain dapat penuhi kebutuhan makan ratusan keluarga.
penangkapan ratusan ikan hiu tersebut menghebohkan jalan gaza. nizar ayyash, kepala serikat nelayan jalan gaza berkata, fenomena ratusan ikan hiu berposisi di perairan tepi laut jalan gaza merupakan kejadian alamiah biasa.
“ini merupakan keadaan yang wajar. tiap tahun, mulai akhir maret sampai dini april, hiu dan juga banyak ikan yang lain tiba buat kawin dekat tepi laut, dan juga setelah itu dikala masa berakhir mereka hendak menghilang dari tepi laut gaza, ” kata ayyash. (ism)
(sumber: muslimjuara. org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar