TUTUP!!! Klik 2x...

Wanita Bekerja, Wanita Melakukan Ini dan Itu, Tanda Akhir Jaman Semakin Dekat!!

Salah satu tes terbanyak umat muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan harta dan juga perempuan. kalangan laki - lakinya terasa lemah bila di hadapan perempuan dan juga kalangan wanitanya lemah bila di hadapan harta.
manusia yang kokoh imannya sekalipun banyak yang berguguran dikala wajib berhadapan dengan fitnah ini. para teman pula terasa lebih dapat bersabar kala mereka diuji dengan kemiskinan dan juga kesusahan. tetapi, mereka terasa kurang sanggup kala berhadapan dengan tes kenikmatan dan juga kelapangan modul.

rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak sempat mengkhawatirkan rasanya umat ini jadi miskin, namun beiau mengkhawatirkan bila dunia ini dilapangkan buat mereka, sampai - sampai terjadilah fitnah. dalam suatu hadits disebutkan,

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُم.

demi allah, saya tidak mengkhawatirkan kamu ditimpa kemiskinan, namun saya takut bila dunia ini dilapangkan buat kamu, sebagaimana sempat dilapangkan buat umat - umat saat sebelum kamu, lalu kamu berlomba - lomba dengannya sebagaimana mereka dahulu berlomba - lomba dengannya, lalu perihal itu membinasakan kamu sebagaimana dahulu telah membinasakan mereka.



bersamaan dengan pertumbuhan era dan juga tuntutan kondisi, manusia terus berlomba buat mempertahankan eksistensinya. keadaan akhir era seorang diri ditafsirkan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak dipadati dengan orang - orang miskin dalam beramal, kikir terhadap hartanya dan juga egois terhadap sesama, sampai - sampai manusia hendak terus disibukkan dengan upaya mencari penghidupan dan juga melupakan bekal sesungguhnya. dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيَنْقُصُ الْعَمَلُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّمَ هُوَ قَالَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ

“zaman hendak terus menjadi bersebelahan, amal shalih hendak terus menjadi menurun, penyakit egois hendak menyerang dan juga haraj hendak banyak terjalin. para teman bertanya, “apakah haraj itu? ” dia menanggapi, “pembunuhan, pembunuhan. ”

perempuan tukang tambal ban

berkenaan dengan nubuwat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menarangkan hendak terdapatnya keadaan dimana perdagangan hendak jadi opsi kesukaan manusia dalam mencari penghidupan, sampai wajib mengaitkan anggota keluarganya, hingga fenomena dikala ini membetulkan perihal itu. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ : تَسْلِيمُ الْخَاصَّةِ ، وَفُشُوُّ التِّجَارَةِ حَتَّى تُعِينَ الْمَرْأَةُ زَوْجَهَا عَلَى التِّجَارَةِ

“sesungguhnya menjelang kiamatakan terdapat perkataan salam spesial dan juga perdagangan tersebar luas sampai - sampai seseorang perempuan turut dan dengan suaminya dalam perdagangan. ”



salah satu akibat isu kesetaraan gender yang digagas oleh warga barat merupakan tuntutan supaya kalangan perempuan memperoleh hak yang setara dengan pria. akhir abad ke - 20 menggambarkan masa - masa berkembang dan juga berkembangnya masa emansipasi. dan juga merambah abad ke - 21 kita diguncang dengan bermacam panorama alam di jalan - jalan, kantor - kantor, pabrik - pabrik dan juga lapangan pekerjaan yang lain; seluruhnya dipenuhi oleh komunitas perempuan.

partai politik seorang diri diwajibkan buat membagikan kuota sebesar 30 persen (minimun) kepada kalangan perempuan buat wakilnya. terlebih lagi, lebih seram lagi merupakan profesi dan juga pekerjaan berat yang sepatutnya cuma dicoba oleh kalangan pria nyatanya pula dicoba oleh kalangan perempuan. pekerjaan jadi kuli pasar, pekerja bangunan, kernet bis, mendesak gerobak, polisi, pekerja di spbu, saat ini sudah banyak diisi oleh kalangan perempuan.

hadits di atas pula menggambarkan atmosfer maraknya perdagangan di golongan manusia. tugas mencari nafkah yang sesungguhnya dibebankan kepada kalangan lelaki, nyatanya pula banyak dicoba oleh kalangan perempuan. hadits di atas dapat menggambarkan satu peringatan dari nabi buat berwaspada dengan fenomena di atas, dimana kedudukan dan juga guna seseorang perempuan sudah banyak berbeda di akhir era. mereka tidak lagi menahan diri mereka di rumah yang itu lebih baik untuk mereka. tetapi, malah keluar dari rumah mereka dan juga turut meramaikan pasar - pasar dengan kedatangan mereka di tengah - tengah kalangan lelaki. dengan sebab persamaan gender dan juga emansipasi, banyak sekali dari kalangan perempuan yang menuntut supaya mereka memperoleh kedudukan dan juga posisi yang setara dengan kalangan pria, dan juga ini menggambarkan penyimpangan fitrah mereka.

nubuwat di atas walaupun bukan berkonotasi negatif (peringatan supaya para suami tidak banyak mengaitkan istrinya buat urusan mencari nafkah karna benar perihal itu jadi tanggung jawab pribadinya) , boleh jadi pula mengisyaratkan satu keadaan ataupun era tertentu yang kecil ekonominya. ataupun pada keadaan tertentu dimana suami tidak memerankan pribadinya bagaikan pemimpin dan juga qawwam di atas istrinya, sampai istrinyalah yang banyak mengambil alih tugas kepala rumah tangga. sampai - sampai nubuwat tersebut tidak memvonis benar ataupun salah bila terdapat istri ikut serta berbarengan suaminya buat mencari nafkah. hadits di atas sekadar membagikan cerminan sulitnya beban ekonomi yang wajib dipikul oleh seseorang kepala keluarga, sampai - sampai tugas mencari nafkah pula wajib mengaitkan istri. wallahu a’lam bish shawab.










(sumber: wajibbaca. com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman