TUTUP!!! Klik 2x...

10 Tips Agar Tidak Menikahi Orang yang Salah

Menikah menggambarkan satu keputusan dalam hidup. menikah, memilah seorang buat menemani kita seumur hidup. saat sebelum menikah, kita wajib menyadari kalau seumur hidup itu bukan main lamanya. jangan hingga kita menghabiskan waktu seumur hidup dengan orang yang salah.

bagi dokter. nafisa sekandari dan juga hosai mojaddidi yang dirangkum oleh onislam. net, berikut 10 perihal buat meyakinkan kalau orang yang kamu seleksi buat menghabiskan waktu seumur hidup tidaklah orang yang salah

jangan berharap kamu dapat mengganti orang sehabis menikah
bila saat sebelum menikah kamu menciptakan sifat - sifat kurang baik yang tidak kamu gemari, jangan harap kamu dapat mengubahnya sehabis menikah. dapat jadi, watak buruknya malah terus menjadi jadi dan juga seluruhnya terus menjadi runyam.

jangan tertipu dengan chemistry, utamakan karakter
chemistry merupakan perasaan aman yang merasa dikala kita bersebelahan ataupun berbicara dengan seorang. perihal ini benar dapat memastikan kenyamanan, tetapi chemistry aja tidak cukup buat membangun rumah tangga. intinya, kita tidak boleh jatuh cinta dengan buta. kita senantiasa wajib mengutamakan kepribadian bagaikan evaluasi utama.

jangan abaikan kebutuhan pasangan
dalam ikatan, perihal kecil serupa pujian dan juga atensi dapat jadi kebutuhan utama. dengan mengabaikan perihal ini, dapat jadi pendamping yang benar sudah orang yang pas jadi meninggalkan kamu.

yakinkan kamu dan juga pendamping memiliki tujuan yang sama
2 orang yang menikah seperti 2 orang yang memutuskan buat mengarungi lautan dengan perahu yang sama. menikah dengan orang yang tidak mempunyai tujuan yang sama dengan kita cuma hendak menimbulkan kekacauan. satu perahu tidak bisa jadi dapat berangkat ke 2 arah yang berubah.

jauhi ikatan raga saat sebelum menikah
inilah berartinya menjauhi ikatan raga saat sebelum menikah, terlebih hingga sangat jauh ke seks saat sebelum menikah. dikala ikatan raga sudah terjalin, kita dapat aja dikelabui oleh chemistry tadi. komitmen yang disetujui dengan pemahaman penuh wajib terjalin saat sebelum terbentuknya ikatan raga supaya ikatan senantiasa sehat.

perhatikan ikatan emosional
terdapat sebagian perihal yang wajib kamu tanyakan pada diri seorang diri saat sebelum menikah.

apakah kamu mengagumi pasanganmu ini? apakah kamu mempercayainya? apakah kamu dapat merasakan kenyamanan? apakah kamu terasa damai bersamanya? bisakah kamu yakin kata - katanya? bisakah kamu jadi dirimu seorang diri dikala bersamanya? bila kamu belum percaya dengan jawabannya, berarti ikatan emosional belum terjalin.

jauhi orang yang berupaya mengganti kamu jadi teman dan juga mengendalikan kamu dengan amarah
orang yang suka mengendalikan kamu dengan kemarahan merupakan orang yang berpotensi melaksanakan kekerasan dalam rumah tangga. jadi, yakinkan kita berbarengan orang yang dapat menerima kita bagaikan diri kita seorang diri dan juga tidak menuntaskan permasalahan dengan amarah.

keterbukaan antara pendamping merupakan perihal utama
keterbukaan wajib diawali semenjak saat sebelum menikah, supaya sehabis menikah kita terbiasa buat berbagi seluruh perihal dengan pendamping. mulai dari permasalahan individu, permasalahan keluarga, ataupun permasalahan sosial. bila pendamping masih menutup - nutupi suatu, yakinkah kamu dapat yakin padanya?

seleksi orang yang senang dengan pribadinya sendiri
kebahagiaan kita seorang diri hendak mempengaruhi pada kebahagiaan orang yang berbarengan kita. kamu hendak terasa senang dengan orang yang senang jadi pribadinya seorang diri.

perhatikan ikatan dengan keluarganya
dikala menikah, kita bukan cuma menjadikan suami penggalan dari keluarga, tetapi pula segala keluarganya jadi keluarga kita. memilih orang yang berlagak baik dan juga mencintai keluarganya, tetapi jauhi orang yang sangat bergantung pada keluarga dan juga membiarkan keluarga mencampuri urusan pribadinya. jangan hingga permasalahan keluarga.




(sumber: dailymoslem. com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman