TUTUP!!! Klik 2x...

Melunasi Hutang Itu Mudah, Al-Quran Sudah Memberi Solusi, Begini Caranya

Di era saat ini ini banyak orang meringik tentang permasalahan hutang. lazimnya karna terjerat dengan tuntutan hidup ataupun buat style hidup elegan mereka rela berhutang pada pihak perorangan ataupun bank tanpa memandang jumlah hutang yang wajib dibayar perbulan, sampai - sampai tidak tidak sering di setelah itu hari mereka menyesal karna terjerat dengan sistem ribawi.

kemudian gimana trik melunasi hutang bila sudah terlilit permasalahan ini? berikut merupakan pemecahan yang telah disebutkan dalam angkatan laut (AL) qur’an supaya kita dapat membayar hutang secepatnya.

sebagaimana dikisahkan oleh habib umar bin al - hafidz, sesuatu kala seseorang lelaki menghadiri kediaman syaikh sya’rawi. kepada syaikh, dia menarangkan perkaranya. kalau dia bekerja di tempat yang syubhat (tidak jelas antara halal dan juga haramnya pekerjaan tersebut). juga dengan bermacam produk yang dihasilkan ditempat kerjanya.

akibat pekerjaannya tersebut, lelaki itu menempuh kehidupan yang amat jauh dari ketenangan. rumah tangganya tidak senang. istri dan juga anaknya banyak makar. dan juga bermacam keburukan yang lain.

sehabis mencermati penuturan lelaki tersebut, syaikh sya’rawi mengatakan, “wahai anakku, keluarlah dari pekerjaanmu. ”

“bagaimana bisa jadi saya keluar dari pekerjaanku, sedangkan hutangku makin menumpuk? anak, istri dan juga sebagian orang keluargaku masih memerlukan nafkah dari diriku. ” jawab lelaki tersebut.

“wahai anakku, ” ucap syaikh sya’rawi, ketahuilah kalau dalam angkatan laut (AL) qur’an dipaparkan,

وَ مَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً

‘barang siapa yang bertaqwa kepada allah, hingga diperuntukan menurutnya jalur keluar (atas seluruh perkara). ’” (qs. ath - thalaq [65]: 2)

syaikh sya’rawi melanjutkan pertanyaannya, “mana yang lebih dahulu disebutkan? jalur keluar ataupun taqwa? ”

amat jelas disebutkan dalam ayat diatas, kalau allah ta’ala lebih dahulu mengatakan kata ‘taqwa’, baru setelah itu ‘jalan keluar’.

kemudian gimana bisa jadi kita mengharapkan jalur keluar terlebih dulu sedangkan diri kita berposisi dalam kemaksiatan dan juga bermacam amal keburukan yang lain?

kesimpulannya, lelaki itu ingin menjajaki nasihat syaikh sya’rawi, atas anugerah dari allah ta’ala. tidak lama setelah itu, dia keluar dari pekerjaannya dan juga melamar pekerjaan yang lebih baik, bayarannya juga jauh lebih besar sampai kesimpulannya bia buat menyicil hutangnya.

sebagian bulan berikutnya, lelaki itu dipindahkan ke kuwait, setelah itu dipindah ke arab saudi, dekat dengan masjidil haram dan juga ka’bah.

“dia, ” cerah habib umar bin al - hafidz, “mau membetulkan pribadinya, setelah itu allah ta’ala melunasi hutangnya, kehidupannya juga jadi lebih baik. hingga dari itu, wahai saudaraku, bertaqwalah kepada allah, insyaallah dengan izin allah jalur keluar hendak terbuka. gimana bisa jadi engkau memohon jalur keluar sedangkan dirimu tidak bertaqwa (berposisi dalam kemaksiatan) ? ”

bisa jadi, banyak di antara kita yang sempat membaca ayat diatas terlebih lagi menghafal dengan maknanya. tetapi, terdapat begitu banyak yang masih tenggelam dalam bermacam perkara, sementara itu sudah mengenali solusinya.

bukankah allah ta’ala dengan amat jelas mengatakan, bertaqwalah hingga hendak dikasih jalur keluar. dan juga amatlah mustahil diberi jalur keluar sedangkan diri masih bergelimang dalam percuma, dosa, dan juga maksiat.

wallahu a’lam.





(sumber: kabarmakkah. com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman