TUTUP!!! Klik 2x...

Muslim di Italia, Ketika Garasi Dan Tempat Parkir Berubah Fungsi Jadi Masjid

Italia—liguria, suatu daerah di utara italia, pada september lalu menetapkan regulasi yang menghalangi pembangunan bangunan keagamaan di wilayahnya—terutama masjid.

regulasi kontroversial itu benar secara tertentu tidak menghalangi pembangunan masjid, tetapi sebagian pihak di parlemen melaporkan kalau undang - undang itu menargetkan muslim yang tinggal di semenanjung italia.

kritikus menyebut undang - undang itu bagaikan hukum “anti - masjid”, mereka berkomentar peraturan itu jadi pukulan telak untuk pemeluk islam di italia yang berjumlah 1, 6 juta jiwa.

walaupun islam merupakan agama terbanyak kedua di italia, tetapi dia tidak mempunyai status formal di negeri dan juga cuma terdapat 4 masjid formal di seantero negara.

sepanjang bertahun - tahun, perihal itu telah mendesak umat islam buat menghasilkan apa yang setelah itu diucap bagaikan “pusat - pusat islam independen”. lazimnya terletak di dalam rumah individu ataupun bangunan yang disewa dari pemerintah setempat, di mana mereka berjumpa buat berdoa.

dalam sebagian permasalahan, rumah - rumah dan juga garasi telah jadi tempat formal buat beribadah di mana ratusan muslim berkumpul tiap minggunya. fenomena ini terus menjadi universal di semenanjung italia, dan juga setelah itu dijuluki “garasi islam”.

di lain pihak, pemerintah bermaksud menutup “masjid klandestin”, bagaikan penggalan dari upaya negeri melawan terorisme. terlebih lagi, menteri dalam negara italia angelino alfano berkata pada november tahun kemudian, kalau pemerintah telah mengenali lebih dari 800 tempat di mana umat islam berkumpul buat beribadah.

“kami hendak menutup klandestin dan juga tempat ibadah yang tidak tertib, ini bukan buat membatasi agama, tetapi supaya mereka melaksanakan ibadah di tempat - tempat yang telah jelas peruntukannya, ” katanya.

tetapi, anggota komunitas islam telah menampilkan fenomena “garasi islam” ini merupakan hasil dari sedikitnya diskusi dengan pemerintah dan juga minimnya masjid formal di mana umat islam mampu beribadah.

imam dari florence izzeddin elzir, salah satu pemimpin agama yang amat menonjol di antara komunitas islam di italia, meyakini kalau regulasi yang diterapkan di liguria lanjut hendak mendesak umat islam bergerak lewat jalan dasar tanah.

“konstitusi kita menjamin kebebasan beragama, dan juga buat berulang kalinya politisi berupaya buat menipu masyarakat kami, ” kata elzir, presiden uni organisasi dan juga komunitas islam, lansir ibtimes uk.

“orang - orang wajib ketahui, ini merupakan propaganda politik dari sebagian politisi yang mau menampilkan kalau mereka sanggup melindungi bukti diri italia. tetapi regulasi tersebut menargetkan islam dan juga melahirkan perpecahan, bukan integrasi dan juga kohesi sosial. ”

“namun, umat islam terus beribadah terlepas dari hukum - hukum ini. mereka melaksanakannya di jalan - jalan, di pusat kota, di balai kota, ” lanjutnya.

“masjid garasi—garasi islam, inilah kenyataan umat islam di italia. tempat ibadah buat masyarakat terpinggirkan. ”

“di italia, kami mempunyai konstitusi yang indah dan juga tiap masyarakat negeri mempunyai hak buat beribadah. namun bila hak asasi manusia tidak dihormati, permasalahan ini hendak jadi permasalahan sosial, permasalahan kedisiplinan universal. ”

islam bukan agama formal di italia

islam tidak mempunyai status formal di italia, di mana sebagian imam dan juga perwakilan lain dari komunitas islam telah menyerukan buat melaksanakan “intesa” ataupun perjanjian dengan pemerintah.

agama - agama lain, tercantum yahudi, buddha dan juga seventh - day adventists, secara formal diakui oleh pemerintah.

pada tahun 2005, departemen dalam negara mendirikan dewan islam italia. tetapi, perbandingan komentar dalam dewan telah memperlambat kemajuannya.

agostino cilardo, pakar hukum islam di naples university, berkomentar permasalahan utama merupakan pemerintah tidak mampu mengenali orang - orang yang mampu mewakili komunitas islam di italia secara totalitas.

“ketika kamu membikin konvensi dengan pemerintah, penggalan lain dari organisasi setelah itu bersatu. tetapi siapa yang dapat berdialog buat muslim di italia? hingga kita menciptakan jawaban, tidak bisa jadi terdapat konvensi, ” kata cilardo, lansir ansa.

sedangkan itu pihak departemen dalam negara tidak menjawab statment tersebut.

“muslim di italia memerlukan pengakuan secara hukum, ” kata elzir menarangkan.

“mereka yang berkuasa wajib bertanggung jawab, dan juga mengakui kenyataan islam di italia. hukum serupa di liguria, membikin isolasi, pencabutan hak dan juga keakraban. kita butuh undang - undang yang membolehkan kita buat leluasa mengadopsi prinsip - prinsip yang diabadikan dalam konstitusi, ” pungkasnya.




(sumber: muslimhebat. com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman