Jumlah jamaah haji tahun 2016 ini menggapai 2 juta orang. kala orang sebanyak itu dari bermacam negeri dengan bahasa berubah berposisi dalam satu tempat, normal bila diprediksi perlu waktu lama buat berbaris apik.
serupa tersebar dan juga jadi viral di media sosial, seseorang masyarakat amerika memprediksi perlu waktu berjam - jam supaya mereka dapat berbaris apik.
ceritanya, seseorang ustadz dan juga orang amerika lagi menyaksikan siaran langsung jamaah haji yang lagi thawaf.
orang amerika tersebut kagum dengan jumlah manusia sebanyak itu.
mr : “wah, luar biasa! banyak sekali orang hilir mudik, muter - muter. ini kegiatan apa? ”
ust : “ini namanya masjidil haram, orang - orang itu lagi thawaf, mister”
mr : “ooh, kagum saya”
ust : “mister, hampir kalo mereka baris apik, perlu berapa lama? ”
mr : “hmm.. kalo sebanyak ini bisa jadi 1 jam baru selesai”
ust : “tahu ga, mister. itu terdapat 2 juta orang. ”
mr : “waah, kalo begitu tentu perlu 2 jam baru dapat baris rapi”
ust : “mister, masjidil haram itu 4 lantai lho! ”
mr : “waaaah, tentu 3 jam itu baru tuntas baris”
ust : “dan ketahui ga, mister? mereka itu beda - beda bangsa dan juga negeri. ”
mr : “waaaaaaahh, tentu 4 jam baru tuntas itu bahwa ingin baris rapi”
kemudian kala iqamat sudah berkumandang dan juga imam sudah bersiap - siap buat shalat, si ustadz mengatakan, “mister, ayo kita hitung berapa lama waktu buat mereka berbaris”
nyatanya, kurang dari 2 menit si imam sudah mulai membaca al - fatihah. seluruhnya berbaris dengan apik, 4 lantai. orang amerika itu takjub dan juga menangis. “tidak bisa jadi, tidak bisa jadi. ini keajaiban dunia. ”
entah cerita yang tersebar di dunia maya tersebut nyata ataupun cuma ilustrasi, tetapi shalat benar ajaib. terlebih shalat di masjidil haram, kala orang - orang lagi menunaikan ibadah haji. 2 juta orang dari negeri berubah dengan bahasa berubah, mereka dengan gampang bersatu. buat berbaris apik membentuk shaf shalat, cuma diperlukan waktu sebagian menit. jauh lebih pendek dari prediksi siapapun yang belum sempat memandang ibadah haji umat islam.
(sumber: tarbiyah. net/2016/09/viral - orang - amerika - takjub - keajaiban. html )
serupa tersebar dan juga jadi viral di media sosial, seseorang masyarakat amerika memprediksi perlu waktu berjam - jam supaya mereka dapat berbaris apik.
ceritanya, seseorang ustadz dan juga orang amerika lagi menyaksikan siaran langsung jamaah haji yang lagi thawaf.
orang amerika tersebut kagum dengan jumlah manusia sebanyak itu.
mr : “wah, luar biasa! banyak sekali orang hilir mudik, muter - muter. ini kegiatan apa? ”
ust : “ini namanya masjidil haram, orang - orang itu lagi thawaf, mister”
mr : “ooh, kagum saya”
ust : “mister, hampir kalo mereka baris apik, perlu berapa lama? ”
mr : “hmm.. kalo sebanyak ini bisa jadi 1 jam baru selesai”
ust : “tahu ga, mister. itu terdapat 2 juta orang. ”
mr : “waah, kalo begitu tentu perlu 2 jam baru dapat baris rapi”
ust : “mister, masjidil haram itu 4 lantai lho! ”
mr : “waaaah, tentu 3 jam itu baru tuntas baris”
ust : “dan ketahui ga, mister? mereka itu beda - beda bangsa dan juga negeri. ”
mr : “waaaaaaahh, tentu 4 jam baru tuntas itu bahwa ingin baris rapi”
kemudian kala iqamat sudah berkumandang dan juga imam sudah bersiap - siap buat shalat, si ustadz mengatakan, “mister, ayo kita hitung berapa lama waktu buat mereka berbaris”
nyatanya, kurang dari 2 menit si imam sudah mulai membaca al - fatihah. seluruhnya berbaris dengan apik, 4 lantai. orang amerika itu takjub dan juga menangis. “tidak bisa jadi, tidak bisa jadi. ini keajaiban dunia. ”
entah cerita yang tersebar di dunia maya tersebut nyata ataupun cuma ilustrasi, tetapi shalat benar ajaib. terlebih shalat di masjidil haram, kala orang - orang lagi menunaikan ibadah haji. 2 juta orang dari negeri berubah dengan bahasa berubah, mereka dengan gampang bersatu. buat berbaris apik membentuk shaf shalat, cuma diperlukan waktu sebagian menit. jauh lebih pendek dari prediksi siapapun yang belum sempat memandang ibadah haji umat islam.
(sumber: tarbiyah. net/2016/09/viral - orang - amerika - takjub - keajaiban. html )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar