TUTUP!!! Klik 2x...

ULAR NAGA Pemakan Manusia di Hutan Kalimantan

Sebagian tahun yang kemudian sekelompok penduduk asli kalimantan berangkat dari kampung taman mereka mengarah hutan belantara. melarikan diri dari penjajah belanda. tetapi, di tempat yang baru, ancaman lain menanti.. .

satu demi satu kanak - kanak menghilang. 8 bocah dalam 8 hari raib tanpa jejak. penduduk dicengkeram kerasa cemas, siapa gerangan yang melaksanakannya. arwah penghuni hutan, ataupun jangan - jangan macan lapar?

sehabis berembuk, mereka memutuskan memasang perangkap. seseorang anak terpaksa diperuntukan tumbal, demi menghentikan kematian yang lain.

dari tempat persembunyian, dengan perasaan berdebar risau, masyarakat desa jadi saksi mata suatu kejadian seram: riak air sungai, dan juga kemunculan makhluk besar tanpa tangan dan juga kaki dari dalam air, yang langsung memangsa sang bocah sekali telan.

sebagian penduduk menyebut, makhluk itu merupakan ular raksasa. yang lain menjulukinya naga.

sehabis itu, penduduk desa membuntuti ular ke sarangnya. terdapat 3 ekor di situ, 2 berusia dengan diameter tubuh seragam drum minyak, dan juga 1 yang lain masih kecil seukuran batang kelapa.

penduduk desa yang marah melanda hewan - hewan itu, memotong 2 ular berusia, dan juga membiarkan yang muda senantiasa hidup - - dengan konvensi, mulai dikala itu baik ular ataupun manusia tidak hendak menewaskan satu sama lain.

setelah itu, orang - orang itu berulang ke desa terpencil mereka. melanjutkan hidup. tetapi mereka percaya, naga - naga itu masih terdapat di dekat mereka.

penulis sains, nadia drake kali kesatu mendengar legenda tersebut dari pak rusni, tetua kampung dayak tumbang tujang pada juli 2014 kemudian.

penasaran, dia mau mencari ketahui apakah terdapat ular di kalimantan yang dapat berkembang sebesar monster dan juga dapat menewaskan seseorang anak dengan kilat. dia menciptakan sebagian terdakwa.

bagaikan cerminan, hutan tropis di kalimantan sudah berumur 140 juta tahun. salah satu yang tertua di dunia. terlebih lagi, sepanjang era es akhir, kalimantan sempat jadi satu daratan dengan daratan asia dan juga pulau - pulau lain di indonesia. beberapa spesies berpindah ke situ, membikin borneo kaya dengan organisme hidup.

kala era es berakhir, kalimantan jadi pulau terpisah, seluruh makhluk di dalamnya leluasa berevolusi dalam keadaan relatif terisolasi. tercantum ular, terdapat dekat 150 spesies di situ. terlebih lagi lebih.

" kayaknya tiap family ular terdapat di kalimantan, " kata sara ruane dari american museum of alami history di new york, serupa liputan6. com kutip dari bbc earth, jumat (14/11/2014). " dan juga tidak dapat disangkal, tentu terdapat spesies yang belum ditemui. "

terdapat yang hidup di dasar tanah, yang lain melata di lantai hutan. sebagian memilah tinggal di tumbuhan, terbang dari satu dahan ke dahan yang lain. mereka dapat ditemui di dalam air ataupun dalam gua. hewan melata itu pula menghuni bangunan manusia di langit - langit ataupun di dasar kolong rumah. kalimantan dijuluki " land of the man - eating snakes " - - tanah di mana ular memakan manusia.


semenjak kali kesatu terdapat, 100 sampai 150 tahun kemudian, ular dengan kilat berevolusi. salah satunya dengan menghasilkan trik efisien buat menewaskan hewan lain: memakai dapat ataupun toksin.

" mayoritas ular memiliki dapat, terlebih lagi yang dikira amat tidak beresiko sekalipun, " kata robert stuebing, pakar herpetologi.

dapat ular memiliki serangkaian protein yang bekerja seiring buat melumpuhkan lawan. toksin ular kobra raja (king cobra) memiliki 100 tipe.

spesies ular yang jadi terdakwa kesatu merupakan ular kepala merah (bungarus flaviceps). bisanya sanggup melumpuhkan sistem syaraf mangsanya. membikin korbannya tidak dapat bergerak, terlebih lagi bernafas.

" antiracun tidak hendak mempan, kecuali kau cepat - cepat mengobatinya, " kata nicholas casewell dari liverpool school of tropical medicine di inggris. pada 2001, di myanmar, ular tersebut mengigit pakar herpetologi joseph slowinski di tangan. karna tidak ditangani dengan kilat, dia tewas satu hari setelah itu.

tetapi, ular itu tidak setimpal dengan cerminan naga. walaupun dapat menggapai panjang 2 m, tetapi badannya kurus. terlebih, dia sering tidur di siang hari.

terdakwa kedua merupakan calliophis bivirgatus ataupun ular tepi laut biru - biru dalam bahasa melayu. itu juga tidak mirip naga.

mereka lazimnya bergerak di antara dedaunan rontok dan juga santapan utamanya merupakan ular lain yang lebih kecil. itu berarti, taring mereka sangat kecil buat menembus kulit manusia.

yang amat sesuai dari segi dimensi merupakan ular kobra raja ataupun king cobra (ophiophagus hannah). ukurannya dapat menggapai 5 m dan juga jadi ular berbisa terpanjang. mereka pula dapat menegakkan penggalan depannya. " kamu dapat bertatap mata dengan ia, " kata kepala ekspedisi, peter houlihan dari barito river initiative for nature conservation and communities.

tetapi, terlebih lagi kobra raja tidak memiliki karakteristik naga. karena, walaupun bahaya, mereka tidak sering mengigit. " mereka tidak agresif, dibanding beberapa ular lain, " kata ron lilley, yang menawarkan jasa pencarian ular di bali. " mereka memiliki toksin ataupun dapat dalam jumlah cukup, tetapi tidak suka menggigit manusia.

juga dengan sumatran pit viper (trimeresurus sumatranus) , yang hidup di antara pepohonan. sama sekali tidak serupa naga yang terdapat dalam legenda warga dayak. " ular tersebut lebih condong predator yang menanti mangsanya alih - alih memburu mereka. "

bila tidak terdapat ular yang terpaut dengan naga, bisa jadi itu merupakan ular phyton kalimantan - - yang tercantum ular terbanyak di dunia. alih - alih menghujamkan dapat, mereka lazimnya mencekik mangsanya hingga mati.

python reticulatus, semisal, merupakan ular terpanjang di dunia, dapat menggapai 10 m. tetapi menyempitnya hutan dan juga aspek manusia buatnya tidak ditemui dalam waktu lama.

python benar tidak wajib sejauh bis buat makan suatu berdimensi besar serupa manusia. ular serupa python afrika memangsa babi ataupun rusa, gempuran terhadap manusia pula dapat terjalin.

tetapi, terdapat permasalahan dengan gagasan kalau ular borneo merupakan naga dalam legenda. karena, mereka tidak makan tiap hari, cuma tiap bulan ataupun 6 minggu sekali. menelan 8 anak dalam 8 hari bukan trik makan mereka.

terdapat mungkin kalau naga dalam cerita didasarkan pada sebagian ular sekalian: keahlian hunting raja kobra , toksin mematikan ular kepala merah, dan juga dimensi mengesankan seekor python. tidak dapat diyakinkan.

dikala ini, wilayah di mana naga diyakini timbul diucap teluk naga. seseorang penduduk desa, suri berkata, mereka masih menaruh perlengkapan yang konon diyakini mematikan 2 naga berusia. tetapi, dia berkata pulau di mana naga tinggal terbelah 2 oleh sungai.

pak rusni dan juga masyarakat yang lain mengaku masih memandang naga di dekat air. makhluk itu bercorak gelap dan juga mengkilap, ukurannya besar, mirip diameter drum minyak. tetapi penampakan mereka tidak bertahan lama, timbul dan juga menghilang semau hati.

bagi rusni, mereka telah bertransformasi dari raga jadi makhluk mistis. apakah masyarakat masih terasa cemas? " tentu aja, " jawab ia. " tetapi mereka tidak sempat mengusik kami, dan juga kami tidak sempat berupaya buat mengusik mereka. "





(sumber: http: //global. liputan6. com/read/2134021/misteri - ular - pemakan - manusia - di - hutan - kalimantan )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman