Lelaki bagaikan pemimpin untuk kalangan perempuan mempunyai kewajiban buat menafkahi keluarganya kala dia sudah menikah dan juga berkeluarga. walaupun sang wanita sanggup bekerja dan juga menciptakan duit buat menolong suami, senantiasa suami mempunyai tanggung jawab yang lebih besar buat menafkahi keluarga.
saking besarnya tanggung jawab seseorang pria buat menafkahi keluarganya, terlebih lagi allah mengganjarnya dengan pahala buat tiap nafkah yang diberikannya kepada keluarga. tiap nafkah yang dikeluarkan oleh seseorang suami buat keluarganya terhitung bagaikan sedekah.
“apabila seseorang muslim berikan nafkah kepada keluarganya dan juga ia mengharapkan pahala dengannya hingga nafkah tadi teranggap bagaikan sedekahnya. ” (hr. al - bukhari dan juga muslim)
terlebih lagi hingga suapan yang dikasih oleh seseorang suami pada istrinya dikira bagaikan sedekah.
“dan apa juga yang engkau nafkahkan hingga itu teranggap bagaikan sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau bagikan ke mulut istrimu. ” (hr. al - bukhari)
dan juga, nafkah yang amat besar pahalanya untuk seseorang suami merupakan nafkah yang diberikannya kepada istrinya.
“tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap muka allah kecuali engkau hendak diberi pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau bagikan ke mulut istrimu. ”
subhanallah, rasul tetap mengarahkan kita buat berbagi kasih sayang, terlebih lagi buat senantiasa berbuat baik kepada sesama, paling utama keluarga dan juga istri.
(sumber: .dailymoslem. com)
saking besarnya tanggung jawab seseorang pria buat menafkahi keluarganya, terlebih lagi allah mengganjarnya dengan pahala buat tiap nafkah yang diberikannya kepada keluarga. tiap nafkah yang dikeluarkan oleh seseorang suami buat keluarganya terhitung bagaikan sedekah.
“apabila seseorang muslim berikan nafkah kepada keluarganya dan juga ia mengharapkan pahala dengannya hingga nafkah tadi teranggap bagaikan sedekahnya. ” (hr. al - bukhari dan juga muslim)
terlebih lagi hingga suapan yang dikasih oleh seseorang suami pada istrinya dikira bagaikan sedekah.
“dan apa juga yang engkau nafkahkan hingga itu teranggap bagaikan sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau bagikan ke mulut istrimu. ” (hr. al - bukhari)
dan juga, nafkah yang amat besar pahalanya untuk seseorang suami merupakan nafkah yang diberikannya kepada istrinya.
“tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap muka allah kecuali engkau hendak diberi pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau bagikan ke mulut istrimu. ”
subhanallah, rasul tetap mengarahkan kita buat berbagi kasih sayang, terlebih lagi buat senantiasa berbuat baik kepada sesama, paling utama keluarga dan juga istri.
(sumber: .dailymoslem. com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar