Akhir - akhir ini terdapat sebagian orang yang suka mencemari 1 ataupun sekelompok ulama. setelah itu mereka meninggalkan dan juga tidak mengambil komentar ataupun fatwa mereka, dan berlepas diri dari tutorial mereka… kemudian apa akibat dan juga resikonya? sementara itu di sebutkan di dalam satu hadits, para ulama ini merupakan “delegasi” allah di wajah bumi atas makhluknya. merekalah yang mewarisi ilmu dari para nabi.
bila benar manusia saat ini sudah lari dan juga menghindari ulama’ hingga terdapat 3 adzab yang mengenai umat ini sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits
سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالْفُقَهَاءِ فَيَبْتَلِيْهِم اللهُتَعَالَى بِثَلاَثِ بَلِيَّاتٍ:
hendak tiba kepada umatku sesuatu masa dimana mereka lari menghindari ulama’ dan juga fuqoha’ (pakar fiqih) , hingga allah merendahkan 3 bala’ buat mereka.
pertama
اُوْلاَهَا يَرْفَعُ بَرَكَةَ مِنْ كَسْبِهِمْ
allah menyirnakan barokah dari usaha mereka
benarkah dikala ini mencari harta yang barokah susah? bahwa tidak benar mengapa para konglomerat bandel, para pejabat korup yang sudah berharta trilyunan masih edan harta, masih memakan harta rakyat? jawabnya karna hartanya sudah tidak barokah. hasil usaha yang tidak barokah tentu bawa akibat negatif, apabila dimakan tidak menaikkan kenyang tetapi malah kurang dan juga terus menjadi rakus.
santapan yang masuk menimbulkan badan malas beribadah, dan juga mayoritas berakhir jadi sesuatu penyakit. harta yang tidak barokah apabila dipakai buat pengeluaran tarbiyah anak bukannya menjadikan anak terus menjadi baik melainkan malah jadi terus menjadi kurang baik, dipakai berfoya - foya, zina, narkoba, paling tidak menimbulkan anak berani terhadap orang tua. lalu bila mau selamat dari harta yang tidak barokah jalur salah satunya merupakan mendekat pada para ulama’.
kedua
وَالثَّانِيَةُ يُسَلِّطُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا ظَالِمًا
allah mengangkut penguasa buat mereka, penguasa yang dlolim.
akibat jauh dari para ulama’, banyak diantara kita memilah pemimpin, pejabat, anggota dewan bukan lagi atas dasar kemampuannya berbuat adil namun karna ketenarannya, ataupun karna obral janjinya, ataupun karna obral hartanya. sampai - sampai kala berprofesi mereka bukannya jadi pengayom rakyat, pembawa suara rakyat, malah memakan harta rakyat.
ketiga
وَالثَّالِثَةُ يَخْرُج. ُ مِنَ الدُّنْيَا بِغَيْرِ اِيْمَان
ٍmereka keluar dari dunia (mati) dalam kondisi tanpa iman. dengan kata lain su’ul khatimah. dan juga inilah azab yang amat ditakutkan, naudzu billahi min dzalik.
bila perihal ini terjalin hingga kesengsaraan yang dirasakan bukan tahunan melainkan kekal selama - lamanya disiksa di api neraka.
oleh karna itu, apabila menghormati para ulama diperintahkan, hingga kebalikannya menghina dan juga merendahkan mereka dilarang, begitu betapa seram bila terdapat seseorang muslim berani menghina ulama shalafus shalih, mau ketahui bahayanya yang lain? ?
1. menghina ulama hendak menimbulkan rusaknya agama
mengatakan al - imam ath - thahawi –rahimahullah - :
“ulama salaf dari golongan ulama terdahulu, demikian pula para tabi’in, wajib diucap dengan kebaikan. hingga siapa yang menyebut mereka dengan tidak hanya kebaikan hingga ia berposisi di atas kesesatan”
mengatakan al - imam ibnul mubarak –rahimahullah - :
“siapa yang melecehkan ulama, hendak lenyap akhiratnya. siapa yang melecehkan umara’ (pemerintah) , hendak lenyap dunianya. siapa yang melecehkan sahabatnya, hendak lenyap kehormatannya”
dan juga mencela ulama tercantum diantara dosa - dosa besar.
2. orang yang menghina ulama sama maksudnya ia mengumumkan perang kepada allah. perihal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang wali alloh yang diriwayatkan al - imam al - bukhari - rahimahullah - dari abu hurairah –radhiyallohu ‘anhu - :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْآذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ – …رواه البخاري
dari abu hurairah”sesungguhnya allah ta’ala telah berfirman :
‘barang siapa memusuhi wali - ku, hingga sebetulnya saya melaporkan perang terhadapnya…[hr. angkatan laut (AL) bukhari]
dan juga para ulama, mereka merupakan tercantum wali - wali allah.
3. orang yang menghina ulama terencana mencampakkan pribadinya buat terserang do’a dari seseorang alim yang terzhalimi. perihal ini sebagaimana cerita salah seseorang shahabat yang bernama sa’ad bin abi waqqash –radhiyallohu ‘anhu - dan juga dia tercantum salah seseorang dari 10 shahabat yang dipastikan dengan surga.
4. orang yang mencibir para ulama hingga dia hendak dijerumuskan kepada apa yang dia tuduhkan kepada ulama itu.
mengatakan ibrahim an - nakha - i –rahimahullah - :
“aku mengalami dalam jiwaku kemauan buat membicarakan aib seorang; hendak namun yang mencegahku dari membicarakannya merupakan saya takut bila aib orang itu nyatanya mengenai diriku”
5. orang yang terasa lezat dengan meng - ghibah para ulama hingga dia hendak dikasih su - ul khatimah (akhir kehidupan yang kurang baik)
al - qadhi az - zubaidi, kala ia wafat dunia lisannya berbeda jadi gelap, perihal ini disebabkan ia suka mencibir al - imam an - nawawi.
6. daging para ulama itu beracun mengatakan imam ahmad bin hanbal –rahimahullah - :
“daging para ulama itu beracun. siapa yang menciumnya hingga dia hendak sakit. siapa yang memakannya hingga dia hendak mati. ”
7. mencela ulama menggambarkan karena terbanyak untuk seorang buat terhalangi dari mampu mengambil faidah dari ilmu para ulama.
mengatakan al - imam hasan al - bashri –rahimahullah - : “dunia itu seluruhnya hitam, kecuali majelis - majelisnya para ulama. ”
demikianlah akibat bahayanya menghindar, terlebih membenci dan juga meninggalkan diri dari tutorial para ulama.
mudah - mudahan kita allah persatukan di dasar tutorial para ulama billah wa fillah. dan juga tidak di kelompokkan jadi para pembenci kekasih - kekasih pacar allah.
sumber: thariqah alawiyah plus
(Sumber: http:// islamidia. com/3-adzab-ini-yang-akan-diterima-jika-menghina-ulama/ )
bila benar manusia saat ini sudah lari dan juga menghindari ulama’ hingga terdapat 3 adzab yang mengenai umat ini sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits
سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالْفُقَهَاءِ فَيَبْتَلِيْهِم اللهُتَعَالَى بِثَلاَثِ بَلِيَّاتٍ:
hendak tiba kepada umatku sesuatu masa dimana mereka lari menghindari ulama’ dan juga fuqoha’ (pakar fiqih) , hingga allah merendahkan 3 bala’ buat mereka.
pertama
اُوْلاَهَا يَرْفَعُ بَرَكَةَ مِنْ كَسْبِهِمْ
allah menyirnakan barokah dari usaha mereka
benarkah dikala ini mencari harta yang barokah susah? bahwa tidak benar mengapa para konglomerat bandel, para pejabat korup yang sudah berharta trilyunan masih edan harta, masih memakan harta rakyat? jawabnya karna hartanya sudah tidak barokah. hasil usaha yang tidak barokah tentu bawa akibat negatif, apabila dimakan tidak menaikkan kenyang tetapi malah kurang dan juga terus menjadi rakus.
santapan yang masuk menimbulkan badan malas beribadah, dan juga mayoritas berakhir jadi sesuatu penyakit. harta yang tidak barokah apabila dipakai buat pengeluaran tarbiyah anak bukannya menjadikan anak terus menjadi baik melainkan malah jadi terus menjadi kurang baik, dipakai berfoya - foya, zina, narkoba, paling tidak menimbulkan anak berani terhadap orang tua. lalu bila mau selamat dari harta yang tidak barokah jalur salah satunya merupakan mendekat pada para ulama’.
kedua
وَالثَّانِيَةُ يُسَلِّطُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا ظَالِمًا
allah mengangkut penguasa buat mereka, penguasa yang dlolim.
akibat jauh dari para ulama’, banyak diantara kita memilah pemimpin, pejabat, anggota dewan bukan lagi atas dasar kemampuannya berbuat adil namun karna ketenarannya, ataupun karna obral janjinya, ataupun karna obral hartanya. sampai - sampai kala berprofesi mereka bukannya jadi pengayom rakyat, pembawa suara rakyat, malah memakan harta rakyat.
ketiga
وَالثَّالِثَةُ يَخْرُج. ُ مِنَ الدُّنْيَا بِغَيْرِ اِيْمَان
ٍmereka keluar dari dunia (mati) dalam kondisi tanpa iman. dengan kata lain su’ul khatimah. dan juga inilah azab yang amat ditakutkan, naudzu billahi min dzalik.
bila perihal ini terjalin hingga kesengsaraan yang dirasakan bukan tahunan melainkan kekal selama - lamanya disiksa di api neraka.
oleh karna itu, apabila menghormati para ulama diperintahkan, hingga kebalikannya menghina dan juga merendahkan mereka dilarang, begitu betapa seram bila terdapat seseorang muslim berani menghina ulama shalafus shalih, mau ketahui bahayanya yang lain? ?
1. menghina ulama hendak menimbulkan rusaknya agama
mengatakan al - imam ath - thahawi –rahimahullah - :
“ulama salaf dari golongan ulama terdahulu, demikian pula para tabi’in, wajib diucap dengan kebaikan. hingga siapa yang menyebut mereka dengan tidak hanya kebaikan hingga ia berposisi di atas kesesatan”
mengatakan al - imam ibnul mubarak –rahimahullah - :
“siapa yang melecehkan ulama, hendak lenyap akhiratnya. siapa yang melecehkan umara’ (pemerintah) , hendak lenyap dunianya. siapa yang melecehkan sahabatnya, hendak lenyap kehormatannya”
dan juga mencela ulama tercantum diantara dosa - dosa besar.
2. orang yang menghina ulama sama maksudnya ia mengumumkan perang kepada allah. perihal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang wali alloh yang diriwayatkan al - imam al - bukhari - rahimahullah - dari abu hurairah –radhiyallohu ‘anhu - :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْآذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ – …رواه البخاري
dari abu hurairah”sesungguhnya allah ta’ala telah berfirman :
‘barang siapa memusuhi wali - ku, hingga sebetulnya saya melaporkan perang terhadapnya…[hr. angkatan laut (AL) bukhari]
dan juga para ulama, mereka merupakan tercantum wali - wali allah.
3. orang yang menghina ulama terencana mencampakkan pribadinya buat terserang do’a dari seseorang alim yang terzhalimi. perihal ini sebagaimana cerita salah seseorang shahabat yang bernama sa’ad bin abi waqqash –radhiyallohu ‘anhu - dan juga dia tercantum salah seseorang dari 10 shahabat yang dipastikan dengan surga.
4. orang yang mencibir para ulama hingga dia hendak dijerumuskan kepada apa yang dia tuduhkan kepada ulama itu.
mengatakan ibrahim an - nakha - i –rahimahullah - :
“aku mengalami dalam jiwaku kemauan buat membicarakan aib seorang; hendak namun yang mencegahku dari membicarakannya merupakan saya takut bila aib orang itu nyatanya mengenai diriku”
5. orang yang terasa lezat dengan meng - ghibah para ulama hingga dia hendak dikasih su - ul khatimah (akhir kehidupan yang kurang baik)
al - qadhi az - zubaidi, kala ia wafat dunia lisannya berbeda jadi gelap, perihal ini disebabkan ia suka mencibir al - imam an - nawawi.
6. daging para ulama itu beracun mengatakan imam ahmad bin hanbal –rahimahullah - :
“daging para ulama itu beracun. siapa yang menciumnya hingga dia hendak sakit. siapa yang memakannya hingga dia hendak mati. ”
7. mencela ulama menggambarkan karena terbanyak untuk seorang buat terhalangi dari mampu mengambil faidah dari ilmu para ulama.
mengatakan al - imam hasan al - bashri –rahimahullah - : “dunia itu seluruhnya hitam, kecuali majelis - majelisnya para ulama. ”
demikianlah akibat bahayanya menghindar, terlebih membenci dan juga meninggalkan diri dari tutorial para ulama.
mudah - mudahan kita allah persatukan di dasar tutorial para ulama billah wa fillah. dan juga tidak di kelompokkan jadi para pembenci kekasih - kekasih pacar allah.
sumber: thariqah alawiyah plus
(Sumber: http:// islamidia. com/3-adzab-ini-yang-akan-diterima-jika-menghina-ulama/ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar