TUTUP!!! Klik 2x...

SOK BIJAKSANA atau PENGECUT Ketika Al-Quran Dihinakan !!!

Sok bijaksana ataupun pengecut

oleh: ust. nasrullah

dikala genting merupakan dikala di mana perilaku gentlemen seorang diuji. perilaku pengecut dan juga sok bijaksana sering - kali samar di saat - saat serupa itu.

sekelas umar bin khattab r. a. aja sempat hadapi perihal itu. sementara itu di era nabi saw masih hidup, perilaku umar kerap berposisi di sisi yang gentlemen yang diakui allah.

merupakan abu bakar ash - shiddiq yang mengaduk - aduk perilaku gentlemen nya umar ra. dikala itu gerakan murtad terjalin sepeninggal nabi saw. sementara itu simpel, sebagian kabilah cuma tidak ingin menyetor/membayar zakat.

permasalahan sesederhana itu ditatap abu bakar ra amat parah dan juga dapat jadi benih pemberontakan. dan juga perilaku abu bakar dikala itu merupakan: memerangi mereka.

umar ra berupaya membujuk abu bakar buat mengurungkan niatnya. terlebih lagi banyak teman yang memohon umar ra membujuk abu bakar. tentu dengan alasan - alasan yang bijaksana.

tetapi jawaban abu bakar mengejutkan umar ra, " umar, di masa jahiliyah engkau merupakan pemberani, saat ini di masa islam engkau jadi pengecut. sebaliknya saya, demi allah. saya hendak memerangi mereka, sepanjang saya cukup kokoh buat memegang pedang di tanganku. terlebih lagi meski mereka cuma menahan (harta zakat) sedikit aja. "

dikala itu umar ra kesimpulannya siuman kalau perilaku bijaksana dia tercampur dengan perilaku pengecut. dan juga benar aja, opsi perilaku abu bakar ra amat pas. pemberontakan demi pemberontakan (dari golongan murtadin) dapat dialami.

***

perilaku pengecut yang diliput dengan alasan - alasan bijaksana kerap terjalin. sesungguhnya itu mencuat dari kerasa cemas yang dituruti, tetapi mencari sebab tersadu. tetapi sayangnya, tidak setimpal konteksnya. sampai - sampai jadinya malah " sok bijaksana ".

dalam permasalahan umar ra di atas, dia tertutupi dalil kalau permasalahan yang dialami sesungguhnya simpel aja. para penolak pembayar zakat itu tidak ingin melakukan rukun islam. suatu fondasi dalam islam.

hingga, abu bakar ra memandang itu. bila tidak ingin melakukan rukun islam, hingga perilakunya simpel. perangi.

***

islam itu dasarnya merupakan agama damai. tidak ingin perang. hingga seluruh jalur buat mengarah kedamaian hendak diperjuangkan dengan optimal. terlebih lagi bila damai itu wajib diperoleh dengan perang.

hehe.. . bimbang ya?

ya sebingung warga kita saat ini mengalami seseorang ahok.

perkaranya kan simpel. tangkap aja dia. hingga kedamaian hendak terwujud. ketenangan warga hendak terdapatnya keadilan terpenuhi. seluruh senang. dan juga hidup damai berulang.

tetapi bila jalur kedamaian itu berliku, hingga sikap - sikap kesatria kita diuji.

mengalami perihal ini, muncullah perilaku " sok bijaksana ". normal aja. karna ini benar persimpangan yang mendebarkan.

jangankan kita, umar ra aja pernah timbul kerasa takutnya hendak terjalin peperangan antar suku, karna perilaku tegasnya abu bakar ra yang mau memerangi mereka.

perilaku sok bijaksana itu indah sekali kata - katanya:

" sudahlah, maafkan aja, nabi saw itu orang yang gemar memaafkan "

" duduk tenang aja di rumah, biarkan
polisi mengerjakan tugasnya "

" wah ini gerakan demonstrasi terdapat yang menunggangi "

terlebih lagi sikap - sikap sok bijaksana itu terdapat yang menuju pada provokasi,

" hati - hati, suriah kedua "

ya kayaknya ga hingga segitunya kali.. .


***

permasalahan pak ahok ini sudah memegang nilai fondasi dalam islam. darimana mengukurnya? simpel aja sih.. . mui sudah berlagak.

mui itu bukan lembaga simpel. legitimasinya dalam islam itu kokoh sekali.

urutan hukum islam itu terdiri dari :

1. al - quran
2. hadits shohih
3. ijma ulama
4. qiyas
5. ijtihad

bila tidak terdapat dalam al - quran hingga berupaya menciptakan dalam hadits. bila tidak terdapat di hadits, hingga para ulama bersepakat buat menentukannya (ijma). bila belum terdapat ijma hingga ulama orang per orang berupaya mengambil hukum dari qiyas dan juga ijtihad individu (tentu dengan ketentuan yang amat ketat).

naaah.. . perilaku terhadap pak ahok ini masuk dalam derajat no 3. kokoh sekali. mui itu kumpulan para ulama segala indonesia. pimpinannya saat ini kh maruf amin merupakan kyai nu yang amat disegani.

jadi, bila mui sudah melaporkan kalau terdapat penistaan agama di situ dan juga hukum di indonesia melaporkan kalau penistaan agama terdapat hukuman pidananya, ya tinggal dilaksanakan.

tetapi.. . sejarah meyakinkan kalau pak ahok ini senantiasa lolos dalam seluruh jeratan hukum. jangankan yang ringan, yang kelas luar biasa berat sekalipun dia sakti. kayaknya saat ini pula hendak lolos.

hingga, itu yang terekam dalam sanubari warga indonesia. mereka bergerak. menuntut keadilan. dengan damai pastinya. karna umat islam indonesia ini beda dengan yang lain. amat amat toleran.

toh, menyuarakan komentar dengan damai ini dilindungi undang - undang.

***

dengan kejelasan yang cerah benderang dalam permasalahan pak ahok ini, hingga perilaku " sok bijaksana " malah menampilkan kerasa pengecut yang nyata.

" islam dihinakan, kemudian timbul seruan buat memaafkan "

perkaranya tidak sesederhana itu. ini merupakan perilaku gentlemen yang timbul dari sanubari amat dalam. tidak hendak dapat dihilangkan walaupun dengan pengalihan isu whatever.

jadi mengalami permasalahan pak ahok ini cerah benderang. kamu gentleman ataupun pengecut. itu aja.

***

perilaku sok bijaksana itu terlebih lagi terdapat yang begini.. .

" al - quran ga butuh dibela. allah langsung koq yang bela, kita mah siapa atuh.. . "

indah bukan? menyihir sekali kata - katanya. sampai - sampai mereka yang pengecut jadi terhibur.. .

ya benar al - quran itu langsung allah yang bela, tanpa kita juga al - quran hendak senantiasa mulia. tanpa kita turun ke jalur juga al - quran senantiasa mulia.

sama serupa sholat, tanpa kita menyembah allah juga, allah hendak senantiasa mulia.

tetapi, bukan allah yang perlu disembah, kita yang perlu sholat. dengan sholat, hingga allah ketahui kalau kita merupakan muslim yang taat.

begitu pula dengan al - quran. bukan al - quran yang perlu kita, kitalah yang memerlukan al - quran. dengan membelanya dikala dihina, menampilkan kalau kita pecinta al - quran. kalam allah yang hendak membela nanti di yaumil akhir. penggalan dari rukun iman.

jadi, dikala al - quran dihinakan, kita di mana? apakah masih terdapat gentlemen dalam diri kita? ataupun ini meyakinkan kalau kita pengecut?

***

senantiasa damai ya dalam demonstrasi. karna itu jati diri kita. tanpa marah - marah. tanpa caci maki. cuma turun ke jalur sudah membikin polisi berfikir koooq.. . sooo.. . jaga diri ya.. . sopan dan juga santun dikala berdemo.. .

pak ahok tenang saja. masuk penjara itu hanya peluang bertaubat koq. insya allah hendak mampu anugerah darinya.. . aaaamiiin.. .

selamat berdemonstrasi.. . .

(ust. nasrullah)





(Sumber: http:// www. portalpiyungan. com/2016/11/sok-bijaksana-atau-pengecut-ketika-al. html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman