TUTUP!!! Klik 2x...

Karena Baktinya Pada Ibu, Pria Ini Bertemu Nabi Khidir

Pengalaman spiritual 2 sufi populer, bisyr al - hafi dan juga bilal al - khawwash berjumpa rasulullah saw dan juga nabi khidir as ini menampilkan kalau kepatuhan pada sunnah, akhlak baik pada orangtua membikin mereka jadi sejajar dengan para orang shaleh.

bisyr al - hafi (150 - 227 h) merupakan seseorang sufi yang tinggal di baghdad. dia merupakan ulama dan juga sufi yang cukup populer di zamannya. dalam sesuatu peluang, dia menggambarkan pengalaman mimpinya berjumpa rasulullah saw.

“aku sempat bermimpi memandang nabi muhammad saw. dia mengatakan kepadaku, “wahai bisyr, tahukan kalian kenapa allah mengangkut derajatmu melebihi sahabat - sahabatmu? ”

saya kemudian menanggapi, “aku tidak ketahui, ya rasulullah. ”

dia saw menanggapi, “karena perbuatanmu yang menjajaki sunnahku, baktimu kepada orang - orang shaleh, anjuran baikmu kepada saudara - saudaramu, dan juga kerasa cintamu kepada sahabat - sahabatku dan juga ahlu baitku. seperti itu yang menjadikan karena kalian hingga pada tingkatan orang - orang shaleh. ”

bisyr al - hafi benar diketahui amat alim, rendah hati, amat menghormati para guru - gurunya. keshalehannya juga diketahui para sufi yang lain tidak cuma dari cerita dari mulut ke mulut, dari ceramah ataupun kitab, namun pula dari pengalaman spiritual yang sempat dirasakan oleh sufi yang lain.

serupa yang dikisahkan oleh bilal al - khawwash. dia menggambarkan: “aku sempat berposisi di padang sahara yang ditempati orang - orang israil. seketika, seseorang lelaki timbul dan juga berjalan menemaniku. saya heran, siapakah gerangan ini. tidak berapa lama setelah itu, saya diberi ilham kalau pria itu merupakan nabi khidir a. s.

saya juga lekas beranjak menemui lelaki asing itu dan juga bertanya, “demi kebenaran sesuatu kebenaran, siapakah kalian sesungguhnya? ”
“aku khidir, saudaramu! ” jawabnya.
“bagaimana pendapatmu tentang imam syafii rahimahullah? ” tanyaku setelah itu.
“dia merupakan tercantum pemelihara agama, ” jawab khidir.

“bagaimana pendapatmu tentang imam ahmad bin hanbal? ”
“dia seseorang shiddiq, ” jawab khidir.
“dan gimana pendapatmu tentang bisyr bin harits al - hafi? ” tanyaku lagi.
“belum terdapat orang kayaknya sesudahnya nanti. ”

“lalalu apakah gerangan yang dapat menjadikan saya mampu berjumpa denganmu, wahai khidir? ”
“karena kebaikanmu kepada ibumu. ”





(sumber: panggilandarisurau. com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman