TUTUP!!! Klik 2x...

Ini Wasiat Abu Bakar kepada Umar yang Bikin Merinding

Menjelang meninggal, abu bakar ash shiddiq radhiyallahu ‘anhu menuliskan wasiat kepada umar bin khattab radhiyallahu ‘anhu yang baru aja dilantik jadi khalifah. wasiat ini membikin merinding. tetapi wasiat ini pula yang terngiang - ngiang dalam jiwa umar sampai populer bagaikan amirul mukminin yang adil dan juga zuhud.

“wahai putra khattab, sebetulnya allah telah memikulkan tanggung jawab ini pada malam hari, hingga janganlah engkau menangguhkannya pada siang hari. sebetulnya allah telah memikulkan tanggung jawab ini pada siang hari, hingga janganlah engkau menangguhkannya pada malam hari.

wahai putra khattab, sebetulnya allah tidak hendak menerima amalan - amalan sunnah saat sebelum engkau menunaikan amalan - amalan fardhu. bukankah engkau mengenali, wahai umar, kalau pada hari perhitungan nanti, sebetulnya neraca amal seorang hendak jadi berat disebabkan dia melakukan kebenaran. bukankah engkau pula mengenali kalau pada hari perhitungan nanti, sebetulnya neraca amal seorang hendak jadi ringan disebabkan dia membela kepalsuan.

tidakkah engkau mengenali, wahai umar, kalau allah merendahkan ayat - ayat harapan dan juga kebahagiaan di dalam ayat - ayat ancaman dan juga kepedihan dan juga ayat - ayat kepedihan di dalam ayat yang terdapat harapan. perihal ini dimaksudkan supaya manusia cemas dan juga sekalian berharap dan tidak menyeret pribadinya pada kebinasaan dan juga tidak berharap kepada allah secara tidak benar.

tidakkah engkau memandang, wahai umar, kalau allah telah menggambarkan penderitaan pakar neraka. bila engkau mengingatnya, hingga ucapkanlah dalam batinmu: mudah - mudahan saya tidak jadi kalangan mereka

dan juga tidak kah engkau memandang wahai umar kalau allah telah menggambarkan kebahagiaan penduduk surga. bila engkau mengingatnya, hingga ucapkanlah dalam batinmu: mudah - mudahan saya sanggup berbuat serupa apa yang telah mereka perbuat.

bila engkau melindungi wasiatku ini, hingga tidak terdapat suatu yang tidak nampak yang amat engkau gemari tidak hanya kematian dan juga benar begitulah sepatutnya. bila engkau menyia - nyiakan wasiatku ini hingga tidak terdapat suatu yang tidak nampak tetapi amat engkau benci tidak hanya kematian dan juga benar begitulah sepatutnya yang kau jalani. ”





(sumber: islamku. top)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman