TUTUP!!! Klik 2x...

Benarkah Orang yang Meninggal Mampu Mendengar? Ini Penjelasan Nabi Muhammad

Kala manusia wafat dunia, hingga hubungannya dengan dunia yang fana terputus sudah. ruh hendak terlepas dari jasad, setelah itu menunggu kiamat datang dikala di alam barzah. dikala di dalam kubur, tidak terdapat yang ketahui apa yang terjalin pada badan jenazah.

tetapi satu yang tentu, daging hendak sedikit demi sedikit meninggalkan menghilang, sampai kesimpulannya tidak terdapat lagi yang tersisa kecuali tulang belulang. tidak terdapat lagi sanak kerabat yang menemani, cuma amal sepanjang di dunia yang jadi sahabat sejati.

dibalik banyaknya teka - teki alam kubur, satu perihal ini jadi perdebatan. sebagian golongan berkata, mayit dapat mendengar apa yang diucapkan orang yang masih hidup. tetapi, mereka tidak lagi kuasa menanggapi karna perbandingan alam. benarkah?

bahasan tentang apakah mayit dapat mendengar, hendak membikin kita bekutat pada hadist nabi muhammad saw. hadist tersebut berbunyi bagaikan berikut:

“tidaklah seseorang muslim yang melewati kuburan saudaranya (sesama muslim) yang dahulu ia tahu (kala ia masih hidup) di dunia, setelah itu ia mengucapkan salam atasnya, kecuali allah swt hendak mengembalikan ruhnya sampai - sampai ia dapat membalas salam tersebut atasnya”. (hr. abu dawud)

hadist ini diriwayatkan abu dawud dalam kitab al - manasik pada ulasan tentang bab ziyaratul qubur. hadits di atas disebutkan oleh abu umar ibnu abdil barr dalam kitab al - istidzkar secara mu’allaq yang sanadnya berakhir pada ibnu abbas secara marfu’. dia menghukumi hadits di atas bagaikan hadits yang shahih. perihal tersebut setelah itu diiringi oleh sebagian ulama yang pula menshahihkannya. tetapi ibnul jauzi dalam kitab al - ilal al - mutanahiyah menghukumi hadits di atas bagaikan hadits yang tidak shahih.

adapula hadist nabi yang diriwayatkan oleh dari anas bin malik yang maksudnya:

“rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam meninggalkan jenazah perang badar 3 kali. sehabis itu dia menghadiri mereka, dia berdiri dan juga memanggil - manggil mereka. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “hai abu jahal bin hisyam, hai umayyah bin khalaf, hai utbah bin rabi’ah, hai syaibah bin rabi’ah, bukankah kamu telah menciptakan kebenaran janji rabb kamu, sebetulnya saya telah menciptakan kebenaran janji rabbku yang dijanjikan padaku. ” umar mendengar perkataan nabi shallallahu ‘alaihi wa salam, lalu dia mengatakan, “wahai rasulullah, gimana mereka dapat mendengar dan juga gimana mereka dapat menanggapi. lihatlah mereka telah jadi bangkai. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”demi dzat yang jiwaku berposisi ditangannya, kamu tidak lebih mendengar ucapanku melebihi mereka, cuma aja mereka tidak dapat menanggapi. ” (hr. muslim nomor. 2874)

sedangkan itu ulama pula berubah komentar hendak perihal itu. komentar kesatu berkata bila orang yang sudah wafat tidak dapat lagi mendengar. syaikh ‘abdul karim bin ‘abdillah angkatan laut (AL) khudair membagikan jawaban kala ditanya apakah mayit mampu mendengar ataupun tidak. dia membetulkan bila terdapat dalil yang berkata kalau mayit dapat mendengar suara sendal. tetapi banyak pula dalil yang berkata bila mereka tidak mampu lagi mendengar. perihal ini tertulis dalam firman allah swt

“sesungguhnya kalian tidak mampu menjadikan orang - orang yang mati mendengar” (qs. an naml: 80)

“sesungguhnya kalian tidak hendak mampu menjadikan orang - orang yang mati itu mampu mendengar” (qs. ar ruum: 52)

“dan orang - orang yang kalian seru (sembah) tidak hanya allah tiada memiliki apa - apa meski setipis kulit ari. bila kalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan juga bahwa mereka mendengar, mereka tidak mampu memperkenankan permintaanmu. dan juga di hari kiamat mereka hendak mengingkari kemusyirikanmu dan juga tidak terdapat yang mampu berikan penjelasan kepadamu serupa yang dikasih oleh yang maha mengetahui”. (qs. fathir : 13 - 14)

wallahu a’lam bish showab




(sumber: infoyunik. com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman