Semenjak dini hari tadi anak ini sudah melangkahkan kakinya, dari rumahnya di lebak bulus sampai jelang siang datang di perumahan elegan permata hijau. memanggul 10 cobek bermacam dimensi. yang belum terjual satupun pula. lelah sudah mendera. duduk, terkantuk ia di trotoar jalur menunundukkan muka, coba pejamkan mata, menghela letih, di samping rumah begitu megah.
langkah kakinya yang kecil menyisir jalur, berupaya menjumput rezeki hari ini. serupa kemarin dan juga kemarinnya lagi. senantiasa memiliki harapan, siapa ketahui cobek - cobeknya laris manis terjual, kembali bawa duit, dan juga lepas beban di pundak kurusnya. walaupun itu tidak sempat sekalipun terjalin.
kiki namanya, 11 tahun umurnya. dia sudah 3 tahun ini tidak bersekolah lagi, karna mau menolong beban dan juga bapaknya - ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya , bunda buruh mencuci dan juga ayah pemulung. " supaya adik - adik aku aja yang bersekolah, " katanya, dengan muka datar. tidak mau bersekolah? dia menggelengkan kepalanya. " cari duit bantu emak, " katanya, lirih. deru kendaraan sekitarnya kira - kira menyirnakan suaranya. debu berantakan menerpanya. mimpinya jadi tentara seolah terbang pula.
anak sekecil itu, memikul beban berat tidak sebatas makna sebetulnya.
kala anak yang lain bergembira menemukan mainan dan juga pakaian baru, dia wajib hunting waktu buat mampu duit hari itu.
kala anak lain bersiap sekolah wujudkan masa depannya, dia masih menyisir jalur tanpa ujung, menyudahi dikala letih aja.
kala anak lain memiliki waktu banyak bermain, kiki kecil tidak pernah padat jadwal dengan benak cobek yang wajib terjual supaya terdapat duit buat emak nanti.
kala anak lain terlindung, dia mangsa gampang di jalur.. . kiki kecil, besar hatinya. mudah - mudahan allah senantiasa melindungimu, nak..
(sumber: http:// www. cerminan. com/berita/kisah-haru-penjual-cobek-ini-rela-putus-sekolah-demi-membantu-orang-tua-dan-adik-adiknya-agar-tetap-. html)
langkah kakinya yang kecil menyisir jalur, berupaya menjumput rezeki hari ini. serupa kemarin dan juga kemarinnya lagi. senantiasa memiliki harapan, siapa ketahui cobek - cobeknya laris manis terjual, kembali bawa duit, dan juga lepas beban di pundak kurusnya. walaupun itu tidak sempat sekalipun terjalin.
kiki namanya, 11 tahun umurnya. dia sudah 3 tahun ini tidak bersekolah lagi, karna mau menolong beban dan juga bapaknya - ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya , bunda buruh mencuci dan juga ayah pemulung. " supaya adik - adik aku aja yang bersekolah, " katanya, dengan muka datar. tidak mau bersekolah? dia menggelengkan kepalanya. " cari duit bantu emak, " katanya, lirih. deru kendaraan sekitarnya kira - kira menyirnakan suaranya. debu berantakan menerpanya. mimpinya jadi tentara seolah terbang pula.
anak sekecil itu, memikul beban berat tidak sebatas makna sebetulnya.
kala anak yang lain bergembira menemukan mainan dan juga pakaian baru, dia wajib hunting waktu buat mampu duit hari itu.
kala anak lain bersiap sekolah wujudkan masa depannya, dia masih menyisir jalur tanpa ujung, menyudahi dikala letih aja.
kala anak lain memiliki waktu banyak bermain, kiki kecil tidak pernah padat jadwal dengan benak cobek yang wajib terjual supaya terdapat duit buat emak nanti.
kala anak lain terlindung, dia mangsa gampang di jalur.. . kiki kecil, besar hatinya. mudah - mudahan allah senantiasa melindungimu, nak..
(sumber: http:// www. cerminan. com/berita/kisah-haru-penjual-cobek-ini-rela-putus-sekolah-demi-membantu-orang-tua-dan-adik-adiknya-agar-tetap-. html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar