TUTUP!!! Klik 2x...

Ayah, Hadirlah Untuk Anakmu di 7 Waktu Ini Agar Tidak Menyesal Ketika Sudah Tua

Dalam suatu hadits, rasulullah muhammad saw sempat bersabda, “seorang bapak yang mendidik anak - anaknya merupakan lebih baik daripada bersedekah sebesar 1 sa’ di jalur allah. ”

nabi juga mencontohkan, terlebih lagi kala dia lagi disibukkan dengan urusan menghadap allah swt (shalat) , dia tidak menyuruh teman (ataupun kalangan wanita) buat melindungi kedua cucunya yang masih anak - anak, hasan dan juga husain. untuk nabi, tiap waktu yang dilalui berbarengan kedua cucunya merupakan peluang buat mendidik, tercantum kala dia lagi shalat.

dikala ini banyak keluarga di indonesia yang ketiadaan figur bapak. bapak sudah berangkat kerja dikala pagi buta, kala sang kecil masih tidur. kala bapak kembali malam hari, kerap kali anak sudah tertidur.

“tak heran bila anak ditanya, ‘bagaimana ayahmu? ’, jawabnya, ‘auk, ah gelap’. karna benar mereka cuma berjumpa waktu hitam, dikala dini hari dan juga tengah malam, ” kata bendri jaisyurahman, salah satu penggagas komunitas teman bapak.

sedikitnya keterlibatan bapak dalam pengasuhan membikin anak hadapi sebagian permasalahan psikologis. di antara lain, anak yang rendah harga pribadinya, anak pria yang condong feminin dan juga anak wanita yang condong tomboy, anak yang lelet dalam mengambil keputusan, dan anak yang condong reaktif. tercantum pula, maraknya generasi alay.

kemudian gimana idealnya kedudukan seseorang bapak dalam tarbiyah anak? bagi bendri paling tidak terdapat 7 waktu yang butuh diluangkan bapak buat anaknya.

1. pagi hari
bapak dapat mengawali dengan membangunkan anak. sempatkan 5 menit buat bermain ataupun mendengar cerita anak menimpa mimpinya.

2. siang hari
sempatkan 5 menit aja buat menelepon anak di siang hari. mulailah dengan cerita ringan menimpa kegiatan bapak di kantor dan juga pancing anak buat menceritakan menimpa kegiatannya hari itu.

3. malam hari
sajikan waktu buat bermain dan mendengar cerita anak menimpa aktivitasnya seharian. beri pendapat dan juga arahkan anak secara positif. malam hari menggambarkan waktu yang efisien buat menanamkan budi pekerti dan juga sikap - sikap yang baik.

4. liburan
dikala hari libur, bapak dapat secara keseluruhan melaksanakan kegiatan berbarengan anak. tidak wajib berangkat liburan, dapat pula dengan cuci mobil berbarengan, memancing, berangkat ke toko novel. kegiatan tersebut hendak menghasilkan jalinan yang kokoh antara bapak dan juga anak.

5. di kendaraan
dikala mengantar anak ke sekolah ataupun ke tempat lain, paling utama bila memakai mobil, ada peluang buat ngobrol dengan buah hati. selipkan nasihat, semisal menimpa berartinya berkendara dengan santun, menghormati hak teman , menjajaki ketentuan kemudian lintas, dan juga lain - lain.

6. dikala anak sedih
dikala anak hadapi kesedihan, dia memerlukan tempat buat curhat dan juga mengantarkan keresahan hatinya. bila bapak sanggup muncul dalam suasana ini, anak tidak hendak melabuhkan keyakinan pada orang yang salah. karna pahlawan untuk anak merupakan mereka yang terdapat di dekat mereka, menghibur, menunjang dan juga memantapkan kala mereka berkecil hati dan juga hadapi permasalahan.

7. dikala anak unjuk prestasi
sempatkan waktu buat muncul dikala anak menjajaki lomba ataupun tampak di panggung. kedatangan bapak dan juga bunda dalam momen itu menggambarkan wujud pengakuan hendak keahlian anak. tepuk tangan, photo, dan juga rekaman yang terbuat bapak ataupun bunda hendak jadi kenangan yang terus mereka membawa sampai besar nanti.

perihal yang butuh dicermati, anak tidak cuma perlu bapak, tetapi pula bunda. sebagaimana pepatah arab, al - umm madrasatun, bunda merupakan sekolah untuk anak. hingga, bapak kepala sekolahnya. ayahlah yang bertanggung jawab supaya ‘sekolah’ tersebut berjalan dengan baik dengan sediakan fasilitas dan juga prasarana, mengambil kedudukan, dan membikin instrumen penilaian. sebaliknya bunda jadi sumber ilmu, hikmah, dan juga inspirasi untuk anak dalam proses berkembang dan juga tumbuh.

bila tiap - tiap guna tersebut tidak dijalankan dengan baik, pengasuhan anak hendak jadi ‘pincang’. sedikitnya keterlibatan bapak, membikin anak condong penakut dan juga lelet mengambil keputusan. sedangkan bila kedudukan bunda yang lenyap dalam rumah tangga, anak condong mengedepankan logika, tetapi tidak mempunyai kepekaan.





(sumber: ummi - online. com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman