TUTUP!!! Klik 2x...

Inilah Bukti Islam bukan Barang Baru di Tanah Papua

Mengerti kah kamu kalau sumber - sumber sejarah menampilkan kalau penyebaran islam di papua sudah berlangsung semenjak lama?

bersumber pada catatan sejarah tersebut, terdapat beberapa kerajaan islam di papua, ialah: (1) kerajaan waigeo (2) kerajaan misool (3) kerajaan salawati (4) kerajaan sailolof (5) kerajaan fatagar (6) kerajaan rumbati (terdiri dari kerajaan atiati, sekar, patipi, arguni, dan juga wertuar) (7) kerajaan kowiai (namatota) (8) kerajaan aiduma dan juga (9) kerajaan kaimana.

sedangkan bersumber pada sumber tradisi lisan dari generasi raja - raja di daerah raja ampat - sorong, fakfak, kaimana dan juga teluk bintuni - manokwari, islam sudah lebih dini tiba ke wilayah ini.

terdapat sebagian komentar ataupun tipe menimpa sejarah dini kehadiran islam di papua. kesatu, islam tiba di papua tahun 1360 yang disebarkan oleh mubaligh asal aceh, abdul ghafar. komentar ini pula berasal dari sumber lisan yang di informasikan oleh putra bungsu raja rumbati ke - 16 (muhamad sidik bauw) dan juga raja rumbati ke - 17 (h. ismail samali bauw). tipe ini menyebut abdul ghafar berdakwah sepanjang 14 tahun (1360 - 1374) di rumbati dan juga sekitarnya sampai dia meninggal dan juga dimakamkan di balik mesjid kampung rumbati pada tahun 1374.

kedua, komentar yang menarangkan kalau agama islam kesatu kali mulai diperkenalkan di tanah papua, tepatnya di jazirah onin (patimunin - fakfak) oleh seseorang sufi bernama syarif muaz al - qathan dengan gelar syekh jubah biru dari negara arab. pengislaman ini diperkirakan terjalin pada pertengahan abad ke - 16, dengan fakta terdapatnya mesjid tunasgain yang berusia dekat 400 tahun (mungkin dibentuk dekat tahun 1587).

ketiga, komentar yang berkata kalau dakwah islam di papua, spesialnya di fakfak, dibesarkan oleh pedagang - pedagang bugis lewat banda dan juga mengerikan timur, salah satunya orang dagang arab bernama haweten attamimi yang telah lama menetap di ambon. proses pengislaman itu dicoba dengan trik khitanan. di dasar ancaman penduduk setempat bila orang yang disunat mati, kedua mubaligh hendak dibunuh, tetapi kesimpulannya mereka sukses dalam khitanan tersebut sampai - sampai penduduk setempat berduyun - duyun masuk islam.

keempat, komentar yang berkata islam di papua berasal dari bacan. pada masa pemerintahan sultan mohammad al - bakir, kesultanan bacan mencanangkan syiar islam ke segala penjuru negara, serupa sulawesi, fiilipina, kalimantan, nusa tenggara, jawa dan juga papua. bagi thomas arnold, raja bacan yang kesatu kali masuk islam merupakan zainal abidin yang memerintah tahun 1521. pada masa ini bacan telah memahami suku - suku di papua dan pulau - pulau di sebelah barat lautnya, serupa waigeo, misool, waigama, dan juga salawati. sultan bacan setelah itu meluaskan kekuasaannya sampai ke semenanjung onin fakfak, di barat laut papua tahun 1606. lewat pengaruhnya dan juga para orang dagang muslim, para pemuka warga di pulau - pulau kecil itu kemudian memeluk agama islam. walaupun pesisir menganut agama islam, sebagian besar penduduk asli di pedalaman masih senantiasa menganut animisme.

kelima, komentar yang berkata kalau islam di papua berasal dari maluku utara (ternate - tidore). sumber sejarah kesultanan tidore mengatakan kalau pada tahun 1443 sultan ibnu mansur (sultan tidore x ataupun sultan papua i) mengetuai ekspedisi ke daratan tanah besar (papua). sehabis datang di daerah pulau misool dan juga raja ampat, setelah itu sultan ibnu mansur mengangkut kaicil patrawar putera sultan bacan dengan gelar komalo gurabesi (kapita gurabesi ). kapita gurabesi setelah itu dikawinkan dengan gadis sultan ibnu mansur bernama boki tayyibah.

dari situlah setelah itu berdiri 4 kerajaan di kepulauan raja ampat tersebut, ialah kerajaan salawati, kerajaan misool ataupun kerajaan sailolof, kerajaan batanta, dan juga kerajaan waigeo.

bersumber pada uraian di atas mampu disimpulkan kalau proses islamisasi di tanah papua, paling utama di wilayah pesisir barat pada pertengahan abad ke - 15, dipengaruhi oleh kerajaan - kerajaan islam di maluku (bacan, ternate dan juga tidore). perihal ini didukung aspek geografisnya yang strategis, yang menggambarkan jalan perdagangan bumbu (silk road) di dunia.

sebagian fakta lain berbentuk aset sejarah pula ada di sebagian daerah papua.

wilayah fakfak dan juga kaimana

di wilayah fakfak dan juga kaimana ada bukti - bukti aset penyebaran islam, di antara lain: 3 mesjid kuno, tiap - tiap mesjid tunasgain di kampung tunasgain, distrik fakfak timur, mesjid tubirseram di pulau tubirseram, dan juga mesjid patimburak di kampung patimburak. tidak hanya fakta mesjid - mesjid tersebut, ada pula fakta lain berbentuk naskah - naskah kuno.

di kota fakfak, masih tersimpan 5 (5) buah manuskrip berusia 800 tahun berupa kitab dengan bermacam dimensi yang diamanahkan kepada raja patipi xvi (h. ahmad iba). manuskrip tersebut berbentuk mushaf al - qur’an yang berdimensi 50 centimeter x 40 centimeter. mushaf ini bertulis tangan di atas kulit kayu yang dirangkai jadi serupa kitab era saat ini. 4 yang lain, salah satunya bersampul kulit rusa, menggambarkan kitab hadis, ilmu tauhid dan juga kumpulan doa. terdapat ciri tangan dalam kitab itu berbentuk gambar tapak tangan dengan jari terbuka. tapak tangan yang sama pula ditemukan di teluk etna (kaimana) dan juga merauke. sebaliknya 3 manuskrip selanjutnya dimasukkan ke dalam buluh bambu dan juga ditulis di atas daun koba - koba, tumbuhan asli papua yang saat ini mulai punah. terdapat pula manuskrip yang ditulis di atas pelepah kayu, mirip manuskrip daun lontara (fakfak: daun pokpok).

bersumber pada tradisi lisan warga setempat, inilah 5 (5) manuskrip kesatu yang masuk ke papua yang dibawa oleh syekh iskandarsyah dari kerajaan samudera pasai buat melaksanakan ekspedisi dakwah ke pulau nuu war (fakfak: papua) tepatnya di wilayah mesia ataupun mes, saat ini distrik kokas kebupaten fakfak pada bertepatan pada 17 juli 1214 meter.

sebagian tahun setelah itu musibah tsunami menenggelamkan mes, sampai - sampai menimbulkan sebagian penduduk dan juga segala kerajaan mes habis musnah, tercantum mesjid dan juga isinya tenggelam ke dasar laut, kecuali kelima manuskrip tersebut yang diselamatkan syekh iskandar syah dan juga ditaruh di aceh oleh keturunannya yang bernama burhanuddin.

wilayah raja ampat

di wilayah raja ampat ada bukti - bukti aset penyebaran islam, di antara lain yakni: living monument (mesjid - mesjid) dan juga dead monument (makam - makam islam lama). paling tidak terdapat 2 makam yang dibuat dari tembok setinggi 50 centimeter berupa persegi. makam yang besar berdimensi panjang 610 centimeter, lebar 340 centimeter, makam - makam yang lain berbentuk tumpukan batu yang disusun persegi panjang, namun tidak ditemui informasi sejarah yang jelas, karna nisan yang dibuat dari kayu telah rusak. dari data penduduk setempat, didapat data kalau seluruh guru - guru agama yang dimakamkan di tempat itu berasal dari tidore dan juga ternate.

kepulauan mansinam manokwari

di wilayah manokwari ada bukti - bukti aset penyebaran islam, di antara lain: kopian manuskrip yang aslinya berbahasa tidore dan juga setelah itu diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia.

tidak hanya itu, masih terdapat fakta raga berbentuk barang kuno di antara lain; bacaan khotbah berhuruf arab berbahasa melayu bertarikh bertepatan pada 28 rajab tahun 1319 meter; kitab maulid geser, dibeli oleh raja rumbati muhammad sidik bauw abad xv; dan juga kitab barzanji yang ditulis 5 ramadlan 1622 meter.

tidak hanya fakta aset raga, mampu dikenal pula warna islami ataupun kehidupan sosio - kultural warga di sebagian daerah tanah papua:

wilayah kepulauan raja ampat di wilayah sorong. tidak hanya tercatat dalam sejarah bagaikan penggalan dari kekuasaan kesultanan - kesultanan di maluku (tidore, ternate, halmahera, dan juga bacan) , secara geografis wilayah ini pula menggambarkan jembatan darat multi guna yang menghubungkan wilayah papua dengan daerah - daerah (islam) di wilayah timur indonesia.

semenjak terjadinya warga muslim, baik di semenanjung onin, kowiai (kaimana) , ataupun kepulauan raja ampat, pada lazimnya telah dilaksanakan prosesi pernikahan setimpal ajaran islam. di pulau misool juga perkawinan dilaksanakan bersumber pada pada hukum pernikahan dan juga tata trik setimpal dengan ajaran islam. dalam kegiatan lamaran diiringi dengan kegiatan pembayaran maskawin dicoba bagi adat dan juga tradisi setempat, tetapi dalam ikrar (ijab - kabul) perkawinan senantiasa dicoba bersumber pada tata trik hukum islam. pengaruh islam pula nampak nyata dalam sikap warga waigeo dalam permasalahan pernikahan. mereka yang berkelas bangsawan dan juga beragama islam, melaksanakan sistem pernikahan bertabiat endogem dengan adat pernikahan sepupu silang (cross cousin marriage). mereka melaksanakan sistem pernikahan ini sehabis warga memeluk islam, bukan menggambarkan faktor budaya asli mereka.

di bidang sosisal, pengaruh islam nampak dalam bermacam aktivitas seremonial bertabiat ritual, serupa upacara yang berkaitan dengan pernikahan, kelahiran, sunatan, pembangunan rumah baru, merambah rumah baru, kesemuanya ini diwujudkan dengan pembacaan kitab barzanji.

wilayah fakfak dengan beberapa adat raja - raja ataupun petuanan yang dimilikinya. kira - kira segala wilayah petuanan di fakfak ini sangat kental dengan nuansa islamnya. perihal ini berarti kalau agama islam telah sangat lama tumbuh dan juga hidup di tengah - tengah warga setempat.

wilayah biak - numfor. kala terjalin gejolak warga di wilayah maluku utara, dikenal kalau ada jumlah warga asal biak yang telah sebagian generasi menetap di wilayah maluku utara tersebut. konon kedatangan mereka di situ karna aspek jalinan psikologis - kultrural. dahulunya mereka berposisi dalam naungan satu kekuasaan yang sama: sultan tidore. demikian pula terdapatnya gelar - gelar jabatan yang saat ini telah berbeda jadi nama keluarga (fam) , yang dahulunya berasal dari sultan, meyakinkan kalau di biak ada jejak dakwah islam yang dapat dilacak lebih lanjut.

wilayah manokwari, baik di dekat manokwari ataupun wilayah pedalaman yang tercantum wilayah kabupaten ini. sebut aja salah satu wilayah di pulau mansinam, tempat banyak ditemukan dokumen tertulis yang pula layak diteliti lebih lanjut kebenaran isinya.

wilayah jayapura, paling utama wilayah seputar pusat kota. ada beberapa nama wilayah yang bernuansa islami, semisal nama desa hamadi, tobati ataupun nafri. begitu pula nama desa gurabesi, yang konon diambil dari nama moyang penguasa kepulauan raja ampat, salah seseorang panglima sultan tidore abad xv.

seperti itu sekelumit di antara sekian banyak bukti - bukti sejarah kalau islam sama sekali bukan perihal “asing” dan juga “barang baru” di tanah papua. (*)






(sumber: http: //islamindonesia. id/opini/sejarah - inilah - bukti - islam - bukan - barang - baru - di - tanah - papua. html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman