TUTUP!!! Klik 2x...

Haji Pengabdi Setan

Mantan imam masjid istiqlal di jakarta kh ali mustafa yaqub wafat di umur 64 tahun, kamis pagi (27/04/2016). mantan anggota majelis ulama indonesia (mui) yang diketahui diketahui seperti seseorang ulama moderat dan juga membimbing para pemimpin dunia di berkunjung ke masjid istiqlal di jakarta.

kh ali mustafa yaqub lahir di batang, jawa tengah, 2 maret 1952. kh ali mustafa yaqub dikritik kerutinan indonesia dari orang - orang yang suka melangsungkan haji kembali kali.

berikut informasi kh ali mustafa yaqub di slot yang amat mendebarkan diterbitkan di majalah di bulan januari 2006.

haji pengabdi setan

ibadah haji 1426 h, minggu kemudian, usai sudah. jamaah haji indonesia mulai kembali ke tanah air. apabila mereka ditanya apakah kamu mau berulang lagi ke mekkah, kira - kira seluruhnya menanggapi, mau. cuma segelintir yang menanggapi, " aku mau beribadah haji sekali aja, serupa nabi saw. "

jawaban itu menampilkan antusiasme umat islam indonesia beribadah haji. sekilas, itu pula menampilkan nilai positif. karna beribadah haji berulang kali dikira bagaikan barometer ketakwaan dan juga ketebalan kantong. tetapi, dari kacamata agama, itu tidak selamanya positif.

kendati ibadah haji telah terdapat semenjak masa nabi ibrahim, untuk umat islam, dia baru diharuskan pada tahun 6 h. walaupun begitu, nabi saw dan juga para teman belum mampu melangsungkan ibadah haji karna dikala itu mekkah masih dipahami kalangan musyrik. sehabis nabi saw memahami mekkah (fath makkah) pada 12 ramadan 8 h, semenjak itu dia berkesempatan beribadah haji.

tetapi nabi saw tidak beribadah haji pada 8 h itu. pula tidak pada 9 h. pada 10 h, nabi saw baru melangsungkan ibadah haji. 3 bulan setelah itu, nabi saw meninggal. karenanya, ibadah haji dia diucap haji wida (haji perpisahan). itu maksudnya, nabi saw berkesempatan beribadah haji 3 kali, tetapi dia menjalaninya cuma sekali. nabi saw pula berkesempatan umrah ribuan kali, tetapi dia cuma melaksanakan umrah sunah 3 kali dan juga umrah harus berbarengan haji sekali. kenapa?

sekiranya haji dan juga ataupun umrah berulang kali itu baik, tentu nabi saw lebih dulu mengerjakannya, karna salah satu kedudukan nabi saw merupakan berikan uswah (teladan) untuk umatnya. sepanjang 3 kali ramadan, nabi saw pula tidak sempat mondar - mandir menggiring jamaah umrah dari madinah ke mekkah.

dalam islam, terdapat 2 jenis ibadah: ibadah qashirah (ibadah individual) yang khasiatnya cuma dialami pelakunya dan juga ibadah mutaaddiyah (ibadah sosial) yang khasiatnya dialami pelakunya dan juga teman . ibadah haji dan juga umrah tercantum ibadah qashirah. karenanya, kala pada dikala seiring ada ibadah qashirah dan juga mutaaddiyah, nabi saw tidak mengerjakan ibadah qashirah, melainkan memilah ibadah mutaaddiyah.

menyantuni anak yatim, yang tercantum ibadah mutaaddiyah, semisal, oleh nabi saw, penyantunnya dijanjikan surga, malah nanti hidup berdampingan dengan dia. sedangkan buat haji mabrur, nabi saw cuma menjanjikan surga, tanpa janji berdampingan berbarengan dia. ini fakta, ibadah sosial lebih utama dibanding ibadah individual.

di madinah, banyak mahasiswa belajar pada nabi saw. mereka tinggal di shuffah masjid nabawi. jumlahnya ratusan. mereka yang diucap ahl al - shuffah itu merupakan mahasiswa nabi saw yang tidak mempunyai apa - apa kecuali pribadinya seorang diri, serupa abu hurairah. berbarengan para teman, nabi saw menanggung makan mereka. ibadah mutaaddiyah serupa ini yang diteladankan dia, bukan berangkat haji berulang kali ataupun menggiring jamaah umrah masing - masing bulan. karenanya, para ulama dari golongan tabiin serupa muhammad bin sirin, ibrahim al - nakhai, dan juga malik bin anas berkomentar, beribadah umrah setahun 2 kali hukumnya makruh (tidak disukai) , karna nabi saw dan juga ulama salaf tidak sempat melaksanakannya.

dalam hadis qudsi riwayat imam muslim ditegaskan, allah mampu ditemui di sisi orang sakit, orang kelaparan, orang kehausan, dan juga orang mengidap. nabi saw tidak melaporkan kalau allah mampu ditemui di sisi kabah. jadi, allah berposisi di sisi orang lemah dan juga mengidap. allah mampu ditemui lewat ibadah sosial, bukan cuma ibadah individual. kaidah fikih mengatakan, al - mutaaddiyah afdhol min al - qashirah (ibadah sosial lebih utama daripada ibadah individual).

jumlah jamaah haji indonesia yang masing - masing tahun di atas 200. 000 sekilas menggembirakan. tetapi, apabila ditelaah lebih jauh, realitas itu malah memprihatinkan, karna sebagian dari jumlah itu sudah beribadah haji berulang kali. boleh jadi, kepergian mereka yang berulang kali itu bukan lagi sunah, melainkan makruh, terlebih lagi haram.

kala banyak anak yatim telantar, puluhan ribu orang jadi tunawisma akibat musibah alam, banyak bayi busung lapar, banyak rumah allah roboh, banyak orang terserang pemutusan ikatan kerja, banyak orang makan nasi aking, dan juga banyak rumah yatim dan juga bangunan pesantren terbengkalai, kemudian kita berangkat haji kedua ataupun ketiga kalinya, hingga kita pantas bertanya pada diri seorang diri, apakah haji kita itu karna melakukan perintah allah?

ayat mana yang menyuruh kita melakukan haji berulang kali, sedangkan kewajiban agama masih segudang di depan kita? apakah haji kita itu menjajaki nabi saw? kapan nabi saw berikan teladan ataupun perintah serupa itu? ataupun sejatinya kita menjajaki bisikan setan lewat hawa nafsu, supaya di mata orang awam kita diucap orang luhur? apabila motivasi ini yang mendesak kita, hingga berarti kita beribadah haji bukan karna allah, melainkan karna setan.

sayangnya, masih banyak orang yang berpikiran, setan cuma menyuruh kita berbuat kejahatan ataupun setan tidak sempat menyuruh beribadah. mereka tidak ketahui kalau teman abu hurairah sempat disuruh setan buat membaca ayat sofa tiap malam. ibadah yang dimotivasi rayuan setan bukan lagi ibadah, melainkan maksiat.

jam terbang iblis dalam menggoda manusia sudah amat lama. dia ketahui betul apa kesukaan manusia. iblis tidak hendak menyuruh orang yang suka beribadah buat minum khamr. tetapi iblis menyuruhnya, antara lain, beribadah haji berulang kali. kala manusia beribadah haji karna menjajaki rayuan iblis lewat bisikan hawa nafsunya, hingga dikala itu tipologi haji pengabdi setan telah menempel padanya. wa allah alam.

ali mustafa yaqub
imam besar masjid istiqlal, jakarta
[kolom, gatra no 10 tersebar senin, 16 januari 2006]




(sumber: islamsejati. com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman